Banyak pakar menilai Islam di Indonesia
memiliki corak yang khas. Apabila dilihat dari pola penyebaran Islam di
tanah air, terutama pada masa-masa awal, corak sufistik sangat menonjol
dalam dakwah para pembawa Islam dahulu kala. Tidak heran ditemukan
banyak akulturasi dan asimilasi antara ajaran pokok Islam dengan adat
setempat.
“Kalau dilihat dari corak keagamaan di
Indonesia, ketika pertama kali masuk abad ke-7, sebenarnya corak kita
lebih pada cara pandang yang sufistik. Lihat saja para pembawa atau
penyebar Islam di Indonesia. Mereka banyak mengawinkan ajaran Islam yang
prinsip dengan tradisi-tradisi lokal yang ada” ungkap A’lai Najib,
dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tentu saja ini merupakan strategi yang
luar biasa brillian. Tidak bisa dibayangkan bagaimana jika strategi ini
tidak digunakan dalam dakwah Islam. Tentu Indonesia yang kini mayoritas
penduduknya memeluk agama Islam menjadi tidak mungkin. Karena sebelum
Islam datang, kepercayaan seperti Hindhu-Budha sudah begitu mengakar di
masyarakat dahulu.
“Menurut saya itu strategi yang luar
biasa yang dilakukan para dari dai pada masa itu. Sehingga kita bisa
melihat misalnya, bagaimana suatu tempat yang tidak beragama Islam bisa
menjadi mayoritas Islam. Itu mustahil terjadi jika tidak ada strategi.
Artinya kalau tidak ada strategi yang cocok, itu tidak mungkin” tambah
A’lai Najib. [Mh]
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar