Dua terduga pelaku teror di Makassar,
Andika (27) dan Awaluddin alias Lukman Rahim alias Kristin Markustius
(25), akan disidangkan di Jakarta. Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror
Polri sudah lama membawa kedua tersangka ke Jakarta dan hingga kini
belum dipulangkan ke Makassar.
Keduanya ditetapkan sebagai tersangka
dalam kasus pelemparan bom pipa kepada Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul
Yasin Limpo. Sejak penyelidikan kasus tersebut, tim Densus 88 membawa
kedua tersangka untuk membongkar jaringannya.
“Rencananya kasus ini akan disidangkan di
Jakarta sebab penyelidikan dan penyidikan kasus ini telah diambil oleh
tim Densus 88. Kalau mengenai berkasnya, tim Densus tentunya akan
berkoordinasi dengan penyidik Polrestabes Makassar. Tapi, tim Densus
sejak awal telah membawa laporannya,” kata Kepala Satuan Reserse
Kriminal Polrestabes Makassar Ajun Komisaris Besar Himawan Sugeha
didampingi Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulsel
Ajun Komisaris Besar Endi Sutendi di Makassar, Senin (3/12/2012).
Himawan menambahkan, sampai sejauh ini
penyidik Polrestabes Makassar belum menemukan adanya kaitan kasus bom
ATM Mandiri di perempatan Jalan Kakatua-Jalan Cendrawasih, Makassar.
“Tim investigasi belum menemukan kaitan bom ATM Mandiri dengan kedua
tersangka pelaku bom pipa Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di acara
HUT Golkar di depan Monumen Mandala,” ujar Himawan.
Dia juga menjelaskan, polisi tidak
menggelar rekonstruksi dalam kasus ini sebab keduanya sudah cukup bukti
ditetapkan tersangka. Tersangka juga sudah mengakui perbuatannya. Dari
pengakuan tersangka, pada hari kejadian sekitar pukul 06.00 Wita,
tersangka bersama dua orang rekannya didoktrin oleh seorang berinisial
SA, warga Kecamatan Tamalanrea, untuk mengacaukan situasi kegiatan jalan
santai memperingati hari ulang tahun ke-48 Partai Golkar.
Aksi teror yang dilakukan tersangka
ditujukan kepada Syahrul Yasin Limpo saat ia bernyanyi di panggung
perayaan jalan santai dalam rangka HUT Partai Golkar Sulsel di depan
Monumen Mandala, Makassar, Minggu (11/11/2012) pagi. Untunglah bom yang
dilempar ke arah calon gubernur incumbent ini tidak meledak.
Pelaku teror, Awaluddin (25), warga
Mamuju, Sulbar, diringkus dan menjadi sasaran amuk massa peserta jalan
santai. Setelah tertangkapnya Awaluddin, tim Densus 88 juga meringkus
Andika di Jalan Masjid Raya.
Berselang beberapa jam kemudian, dua
terduga teroris yang merupakan rekan Awaluddin yang dikejar Densus 88
dan Brimob Polda Sulsel berhasil lolos dari sergapan petugas di Desa
Pammanjengan, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros. Hingga kini, kedua
terduga teroris itu masih dalam pengejaran petugas di sekitar Gunung
Moncongloe. Di sekitar lokasi pelarian kedua terduga teroris itu juga
ditemukan bahan peledak seberat 8 kilogram beserta perangkatnya. (sf)
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar