Bambang, Feri, dan Winduro, para terduga
teroris yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Kabupaten
Karanganyar, Jawa Tengah, pada Kamis dan Jumat (6 dan 7 Desember 2012)
dikenal tertutup dan jarang bergaul. Para tetangga mengaku tidak
mengetahui aktivitas keseharian 3 terduga teroris tersebut.
Menurut salah seorang tetangga bernama
Maryati, terduga teroris Bambang Purwanto selama ini dikenal tertutup.
“Pokoknya sama tetangga itu nggak pernah srawung (bergaul-red), nggak pernah kumpul-kumpu,” kata Maryati, Sabtu (8/12/2012) pagi.
Sementara itu terduga teroris Feri
Susanto, yang rumahnya hanya berjarak 50 meter dari rumah Bambang, juga
disebut sebagai pribadi yang tertutup. Menurut tetangga dekatnya, Jiman
Wignyo Suwito, selama ini Feri hanya bergaul dengan Bambang dan Winduro.
Jiman mengaku percaya jika Feri terlibat jaringan teroris.
“Feri sering diajak pergi mas Bambang.
Saya tidak curiga sama sekali, wong cuma tetangga. Mau dicarikan
pekerjaan atau apa, saya kan tidak tahu. Kalau saya, melihat
kesehariannya seperti itu, saya percaya aja kalau dia terlibat,” terang
Jiman.
Diberitakan sebelumnya, ketiganya
ditangkap lantaran diduga merupakan jaringan Abu Hanifa, yang terlebih
dahulu ditangkap Densus 88 di Solo pada Oktober lalu. Mereka adalah
kelompok yang menamakan diri HASMI ((Harakat Sunni untuk Masyarakat
Indonesia).
Mereka diketahui kelompok baru yang telah
menyiapkan bom rakitan siap pakai. Ada empat lokasi yang dijadikan
target aksi teror yaitu Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya,
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Plaza 89 di depan Kedutaan
Besar Australia di mana ada Kantor Freeport di sana, dan Mako Brimob di
Jalan Srondol, Semarang Jawa Tengah. (sq)
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar