Rabu, 09 Januari 2013

Pendukung Mursi Bentrok dengan Oposisi


Di tengah makin memanasnya konflik politik antara Pemerintah Mesir dengan pihak oposisi, Rabu (5/12) kemarin terjadi bentrok antara pendukung Presiden Mesir Muhammad Mursi dengan pendukung oposisi. Kedua kubu saling serang dengan saling melempar batu dan molotov di depan istana kepresidenan di daerah Heleopolis. Puluhan orang luka-luka dalam bentrok tersebut dan bahkan sampai menelan korban jiwa. Jumlah korban belum diketahui secara pasti sampai berita ini diturunkan.

Menurut saksi mata ratusan pendukung Presiden Mursi dan pendukung oposisi saling serang dengan menggunakan molotov dan batu untuk menguasai daerah sekitar istana kepresidenan, di tengah minimnya penjagaan dari pihak keamanan Mesir, bentrok tersebut menjelma menjadi perang jalanan yang berlangsung sampai larut malam, kedua belah pihak terlihat saling kejar dan kadang lari secara bergantian.
Menurut tim medis, ada 20 korban luka akibat konflik tersebut, dan mereka dilarikan ke rumah sakit Heleopolis dan Mansyiah Kubro.

Bentrok ini bermula ketika para pendukung Presiden Mursi mendatangi istana kepresidenan atas himbauan Ikhwanul Muslimin dan partai pendukungnya yaitu partai kebebasan dan keadilan pada hari Rabu (5/12) kemarin, tujuan mereka tidak lain adalah untuk mengadakan demo tandingan dan memberikan dukungan terhadap Presiden Mursi dan dekritnya. Para pendukung Presiden Mursi ini memenuhi halaman istana kepresidenan dan berusaha merobohkan tenda-tenda yang digunakan oleh pendukung oposisi secara paksa seraya meneriakkan yel-yel, (Bangsa Mesir mendukung keputusan Presiden), mereka juga menghapus coretan-coretan yang ditulis kelompok oposisi di tembok pagar istana kepresidenan.

Presiden Mursi sendiri telah pergi dari istana tersebut sebelum terjadinya bentrok, dia meninggalkan istana di tengah gegap gembita para pendukungnya yang memenuhi kedua sisi jalan, setelah sebelumnya mereka berhasil mengusir para pendukung oposisi dari depan istana kepresidenan pagi kemarin, dan sebelum pihak oposisi kembali lagi di bawah komando para ultras (para pendukung sepakbola) yang kemudian terjadi bentrok demi memperebutkan tempat tersebut.

Kemarin, pihak kepresidenan mengumumkan bahwa mereka menghormati hak para demonstran untuk menyampaikan pendapatnya, selama pendapat tersebut disampaikan dengan cara yang baik dan sesuai dengan ketentuan hokum, pihak kepresidenan juga menghimbau semua pihak untuk tidak mengganggu fasilitas umum. Pihak kepresidenan juga memerintahkan pihak keamanan yang berjaga-jaga di sekitar istana kepresidenan untuk menjamin dan menjaga keselamatan setiap demonstran.

Sedangkan pihak oposisi menuding pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab atas jatuhnya korban dalam konflik tersebut, mereka juga menghimbau semua rakyat Mesir untuk ikut demonstrasi pada hari Jumat (7/12) dengan tema yang mereka usung, “Demo Besar-besaran” demi melengserkan Presiden Mursi. (Absyaish)



Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar