Di tengah makin memanasnya konflik
politik antara Pemerintah Mesir dengan pihak oposisi, Rabu (5/12)
kemarin terjadi bentrok antara pendukung Presiden Mesir Muhammad Mursi
dengan pendukung oposisi. Kedua kubu saling serang dengan saling
melempar batu dan molotov di depan istana kepresidenan di daerah
Heleopolis. Puluhan orang luka-luka dalam bentrok tersebut dan bahkan
sampai menelan korban jiwa. Jumlah korban belum diketahui secara pasti
sampai berita ini diturunkan.
Menurut saksi mata ratusan pendukung
Presiden Mursi dan pendukung oposisi saling serang dengan menggunakan
molotov dan batu untuk menguasai daerah sekitar istana kepresidenan, di
tengah minimnya penjagaan dari pihak keamanan Mesir, bentrok tersebut
menjelma menjadi perang jalanan yang berlangsung sampai larut malam,
kedua belah pihak terlihat saling kejar dan kadang lari secara
bergantian.
Menurut tim medis, ada 20 korban luka
akibat konflik tersebut, dan mereka dilarikan ke rumah sakit Heleopolis
dan Mansyiah Kubro.
Bentrok ini bermula ketika para pendukung
Presiden Mursi mendatangi istana kepresidenan atas himbauan Ikhwanul
Muslimin dan partai pendukungnya yaitu partai kebebasan dan keadilan
pada hari Rabu (5/12) kemarin, tujuan mereka tidak lain adalah untuk
mengadakan demo tandingan dan memberikan dukungan terhadap Presiden
Mursi dan dekritnya. Para pendukung Presiden Mursi ini memenuhi halaman
istana kepresidenan dan berusaha merobohkan tenda-tenda yang digunakan
oleh pendukung oposisi secara paksa seraya meneriakkan yel-yel, (Bangsa
Mesir mendukung keputusan Presiden), mereka juga menghapus
coretan-coretan yang ditulis kelompok oposisi di tembok pagar istana
kepresidenan.
Presiden Mursi sendiri telah pergi dari
istana tersebut sebelum terjadinya bentrok, dia meninggalkan istana di
tengah gegap gembita para pendukungnya yang memenuhi kedua sisi jalan,
setelah sebelumnya mereka berhasil mengusir para pendukung oposisi dari
depan istana kepresidenan pagi kemarin, dan sebelum pihak oposisi
kembali lagi di bawah komando para ultras (para pendukung sepakbola)
yang kemudian terjadi bentrok demi memperebutkan tempat tersebut.
Kemarin, pihak kepresidenan mengumumkan
bahwa mereka menghormati hak para demonstran untuk menyampaikan
pendapatnya, selama pendapat tersebut disampaikan dengan cara yang baik
dan sesuai dengan ketentuan hokum, pihak kepresidenan juga menghimbau
semua pihak untuk tidak mengganggu fasilitas umum. Pihak kepresidenan
juga memerintahkan pihak keamanan yang berjaga-jaga di sekitar istana
kepresidenan untuk menjamin dan menjaga keselamatan setiap demonstran.
Sedangkan pihak oposisi menuding
pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab atas jatuhnya korban
dalam konflik tersebut, mereka juga menghimbau semua rakyat Mesir untuk
ikut demonstrasi pada hari Jumat (7/12) dengan tema yang mereka usung,
“Demo Besar-besaran” demi melengserkan Presiden Mursi. (Absyaish)
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar