Satu dari tiga teroris yang ditangkap di
Desa Malino, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi
Tengah (Sulteng) adalah residivis terkait terorisme di Poso. Dia
merupakan pencari dana dengan jalan pencurian kendaraan bermotor.
“Tiga teroris yang diamankan oleh pihak
kepolisian kemarin, salah satunya mantan narapidana teror, jadi tugasnya
kemarin itu dia mencari dana,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Suhardi
Alius, seperti dikutip Detikcom, Senin (26/11/2012).
Saat ini, jelas Suhardi, polisi masih
terus mengembangkan jaringan teror yang ditangkap, Minggu (25/11)
sekitar pukul 04.00 WITA. Selain senjata api rakitan dengan lima butir
amunisi serta buku-buku jihad, polisi juga menyita sejumlah motor tanpa
plat dan surat di rumah kelompok teror tersebut.
Sebelumnya, seperti dilansir inilah.com, Suhardi, memastikan bahwa ketiganya merupakan jaringan kelompok Santoso.
Santoso merupakan buronan teroris paling
dicari aparat polisi saat ini. Santoso adalah Anggota Jamaah Anshorut
Tauhid (JAT) yang diduga terlibat dalam sejumlah aksi teror, termasuk
aksi penembakan tiga anggota Polisi di BCA Palu pada 25 Mei 2011 dan dua
polisi yang ditemukan tewas saat menyelidiki kasus terorisme di daerah
Poso.
Santoso sempat memimpin pelatihan teroris
di Poso. Pelatihan teroris di Poso kemudian melahirkan sel-sel teroris
baru seperti teroris Thoriq dari Tambora, Jakarta Barat dan kawan-kawan
yang terkait dengan jaringan Solo. (sf)
Sumber: Lazuardibirru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar