Eksistensi indah Indonesia saat ini tidak
bisa dilepaskan dari perjuangan kaum muda. Bahkan dalam historigrafi
kemerdekaan Indonesia dan masa-masa revolusi sesudahnya, Benedict
Anderson mengabadikan kiprah kaum muda dalam karyanya The Pemuda
Revolution: Indonesian Politics 1945-1946.
Terbitnya karya Benedict Anderson
menambah sudut pandang baru dalam memahami sejarah Indonesia. Indonesia
menjadi mungkin bukan hanya peran “generasi tua” melainkan juga peran
“generasi muda”. Tesis ini juga diperkuat oleh John D. Ledge dalam The
Following of Sjahrir.
Awal-awal kepemimpinan dan perjuangan
kaum muda dalam sejarah Indonesia didominasi spirit primordialisme.
Organisasi kepemudaan berbasis daerah seperti Jong Java, Jong Sumatraen
Bond, Jong Celebes dsb. adalah representasi dari semangat kedaerahan
kaum muda.
Sumpah Pemuda 1928 adalah momentum di
mana seluruh organisasi kepemudaan yang berserakan tersebut lebur dalam
spirit nasionalisme. Peleburan ini merupakan poin penting dalam sejarah
Indonesia yang tidak lain adalah pijakan atau persiapan terbentuknya
Indonesia sebagai nation state.
Tak bisa dibayangkan betapa genuinnya
generasi muda kala itu. Mereka jauh-jauh hari sudah memiliki visi yang
tajam menatap jauh ke depan. Betapa tidak waktu itu Indonesia belumlah
mengenal UUD 45 dan Pancasila. Artinya belum ada pondasi yang menjadi
prsyarat terciptanya Indonesia sebagai negara kesatuan. Dan di tangan
generasi mudalah pondasi awal Indonesia terbentuk. [Jid]
Sumber: LB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar