Pemberantasan korupsi harus diupayakan
dari semua lini. Salah satunya dengan pendidikan anti-korupsi yang
ditanamkan sejak dini. Melalui pendidikan karakter anti-korupsi semacam
ini, korupsi sebagai tindakan haram dan melanggar hukum dapat
benar-benar tersematkan pada generasi muda Indonesia yang ke depannya
akan menjadi juru kemudi bangsa.
“Pembangunan karakter anak untuk
antikorupsi harus dibangun sejak dini, bukan hanya setelah dewasa”
ungkap braham Samad, pada peluncuran buku anak-anak, Tunas Integritas di
Istora Senayan, Jakarta.
Menurut Abraham, jangan hanya kecerdasan
intelektual saja yang dikembangkan, tetapi juga harus memiliki hati
nurani. Hal inilah yang diharapkan terjadi dengan peluncuran buku
tersebut.
Hal senada juga dinyatakan oleh Direktur
Pendidikan Anti-Korupsi KPK, Dedi Arrahim. Menurutnya pendidikan
antikorupsi sudah menyentuh semua tingkat pendidikan TK, SD, SMP, SMA,
dan Perguruan Tinggi, dan dengan diluncurkan buku ini kita masuk ke
tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Tim penulis dari Forum Penulis Bacaan
Anak menggunakan kumbang sebagai ikon antikorupsi dalam buku tersebut.
Ari Nilandari dari Forum Penulis Bacaan Anak mengatakan, “Dung Beetle
itu kan pemakan kotoran, sama seperti KPK yang membersihkan korupsi.”
Sebagai informasi tambahan, Tunas Integritas terdiri dari 6 buku di
dalam satu paket dan tidak diperjual belikan. Deddy menegaskan bahwa
buku ini diberikan secara cuma-cuma, khususnya untuk sekolah-sekolah.
“Cukup mengirim surat ke KPK, kami akan balas dengan buku yang dipesan,”
jelasnya. [Mh]
Sumber: lazuardibirru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar