Setelah delapan hari terlibat konflik di
Jalur Gaza, akhirnya Israel dan Hamas mencapai persetujuan untuk
melakukan gencatan senjata. Kesepakatan ini tercapai setelah Presiden
Mesir Muhammad Morsi mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri
Amerika Serikat Hillary Clinton dan dilanjutkan dengan Sekjen PBB Ban
Ki-Moon di Kantor Kepresidenan Mesir, Rabu kemarin.
Dalam konferensi pers yang disampaikan
oleh Menteri Luar Negeri Mesir Kamil Amru bersama Menlu AS Hillary
Clinton disebutkan bahwa gencatan senjata dimulai sejak pukul 21.00,
Rabu malam waktu Kairo atau pukul 02.00 dini hari WIB.
Isi kesepakatan genjatan senjata tersebut meliputi tiga poin:
- Israel harus menghentikan agresi militernya ke Jalur Gaza baik melalui jalur darat, laut maupun udara, dan juga harus menghentikan rencana pembunuhan terhadap pemimpin-pemimpin Palestina;
- Gerakan bersenjata Palestina harus menghentikan semua serangannya ke semua daerah Israel, termasuk diantaranya tidak boleh melancarkan serangan dari daerah perbatasan;
- Israel harus membuka blokade di Jalur Gaza agar memudahkan siapa saja yang masuk ke daerah tersebut dan memudahkan pengiriman barang. Hal ini berlaku 1×24 jam sejak waktu genjatan senjata dimulai.
Kesepakatan ini disambut baik oleh
Presiden Palestina Mahmud Abbas Abu Mazin. Menurut dia, kesepakatan
tersebut sebagai upaya melindungi rakyat Palestina. “Kesepakatan ini
merupakan upaya untuk melindungi darah rakyat Palestina, semua pihak
harus tetap menjaganya agar Israel tidak melanggarnya dan tidak
menyerang para pemimpin Palestina serta bersedia membuka blokade wilayah
Gaza,” kata dia.
Di tempat terpisah, Khalid Meshal
pemimpin gerakan Hamas menyebut kesepakatan genjatan senjata ini
merupakan kekalahan bagi pihak Israel, pentolan Hamas ini juga berterima
kasih kepada Presiden Mesir Muhammad Morsi yang telah berupaya
menyelesaikan konflik Gaza melalui jalur diplomasi, “Mesir tidak lupa
terhadap perannya di kawasan Arab dan dunia Islam,” ungkapnya.
Khalid Meshal juga menyampaikan rasa
terima kasihnya kepada pemerintah Iran yang telah membantu perjuangan
rakyat Palestina, terutama dalam penyediaan senjata. (Absyais).
Sumber: Lazuardibirru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar