Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla
mendesak pemerintah Indonesia mendorong perdamaian di Palestina. Hal
tersebut diungkapkan JK, pascaserangan Israel yang kian brutal ke jalur
Gaza. Menurut dia, hanya ada dua pilihan terkait serangan ini yaitu
perang atau damai. Namun, JK berharap keduanya akan memilih upaya damai.
“Kedua belah pihak harus gencatan
senjata, tapi Indonesia sejak puluhan tahun selalu berpihak pada
Palestina,” kata JK, seperti dikutip Republika.co.id, 20/11/2012.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu
sebelumnya menyerukan agar seluruh masjid di Indonesia bergotong royong
membantu rakyat Palestina.
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono tak henti-hentinya mengangkat isu serangan Israel ke Jalur
Gaza. Presiden SBY meminta dunia internasional berupaya menghentikan
kekerasan terhadap warga Palestina. Permintaan itu kembali disampaikan
pada Konferensi Tingkat Tinggi ke-21 ASEAN.
“Presiden Yudhoyono meminta semua pihak
menghentikan lingkaran kekerasan dan pengerahan kekuatan secara eksesif
di Jalur Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di sela-sela
KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, seperti dilansir Metrotvnews.com,
Selasa, 20/11/2012.
Permintaan Indonesia itu, kata Marty,
kemudian didukung delegasi Malaysia. Malaysia mengatakan, akan sulit
bagi negara-negara Islam untuk menjaga sikap moderat warga Muslim
melihat serangan Israel ke Jalur Gaza yang menewaskan begitu banyak
warga Palestina.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh
Presiden Amerika Serikat Barack Obama, lanjut Marty, Presiden SBY juga
mengingatkan agar jangan sampai terulang peristiwa kekerasan tahun 2008
dan 2009 yang menewaskan ribuan warga Palestina. Obama memberi respons
positif dan berjanji mendesak pihak-pihak yang bertikai agar berdamai.
Serangan-serangan udara Israel di seluruh
Jalur Gaza sedikitnya sudah menewaskan 109 orang warga Palestina.
Sebagian korban warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.[Az]
Sumber: LB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar