Siklus kekerasan yang terjadi di Timur
Tengah, khususnya konflik antara Palestina dan Israel di Jalur Gaza,
dinilai sudah sampai pada taraf yang mengkhawatirkan dari sisi
kemanusiaan.
Pemerintah Indonesia mendesak Dewan
Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan untuk menghentikan
kekerasan di sana. “Indonesia menyatakan keprihatinan mendalam, dan
mempunyai kepedulian yang mendalam atas berulangnya kekerasan yang
terjadi di Timur Tengah, termasuk konflik yang terjadi antara Palestina
dan Israel,” kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di sela-sela
pelaksanaan KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, seperti dilansir
Kompas.com, Senin, 19/11/2012.
Menurut Marty, siklus kekerasan di sana
harus segera dihentikan mengingat sudah terlalu banyak korban manusia
berjatuhan. Semua pihak seharusnya belajar dari konflik yang terjadi
pada tahun 2008-2009 yang memiliki siklus kekerasan yang sama, yang
hanya menghasilkan kehancuran dan mengoyak sisi kemanusiaan. “Dewan
Keamanan PBB harus bertindak agar situasi (konflik) di sana segera
diakhiri,” kata Marty.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sekjen
PBB menyerukan dua pihak yang bersengketa di Israel dan Palestina segera
menggelar gencatan senjata setelah serangan berbalasan dari kedua pihak
memasuki hari keenam.
Sekjen Ban Ki-moon mengatakan akan
berangkat ke Kairo, Mesir, untuk turut mengambil peran dalam upaya
mewujudkan gencatan senjata.
Hari Minggu kemarin adalah hari terburuk
sepanjang sepekan serangan Israel ke Palestina, sedikitnya 26 orang
tewas, termasuk keluarga seorang polisi Gaza, Mohamed Dalou, yang tewas
bersama delapan anggota keluarganya akibat serangan bom udara Israel.
Ban mengatakan, dia sangat sedih
mendengar berita kematian keluarga Dalou serta warga Palestina lainnya.
Selain itu, ia juga merasa khawatir atas berlanjutnya serangan roket
dari Gaza ke sejumlah kota di Israel.
Tentara Israel mengatakan, sasaran mereka
adalah militan Hamas yang pada Kamis, 15/11/2012 lalu menewaskan tiga
warganya, sementara hingga hari ini sedikitnya sudah 70 warga Palestina
tewas akibat gempuran udara dan laut militer Israel.Sumber: LB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar