Pembicaraan penyelesaian konflik Jalur
Gaza di Kairo, Mesir kini memasuki tahapan penting. Juru runding dari
Israel dan Hamas juga telah melakukan pertemuan terpisah dengan pejabat
intelijen Mesir untuk mencari dan menemukan kesepakatan dalam
penyelesaian konflik di Gaza.
Kesepakatan yang akan dicapai nanti
dilaporkan meliputi soal periode masa tenang dan kebijakan untuk
mengurangi blokade wilayah Gaza. Hamas sebelumnya juga telah meminta
Israel mengehentikan aksi pembuhunan terhadap warga Palestina.
Dalam perkembangan lainnya, Dewan
Keamanan PBB telah mendiskusikan draf pernyataan yang akan meminta semua
aktivitas militer di kawasan itu untuk dihentikan.
Penghentian aksi serangan ini juga upaya untuk memberi kesempatan bagi penyaluran bantuan kemanusiaan bagi warga di Gaza.
Wartawan BBC yang tengah berada di pusat
kota Gaza, Paul Danahar melalui akun twitternya mengatakan tadi malam
suasana kota itu relatif lebih tenang dan tidak ada serangan dari kapal
milik Israel meski ada beberapa kali serangan udara.
Sikap DK PBB
Kondisi ini menurutnya merupakan salah
satu indikasi awal yang nyata dari kemajuan yang dicapai dari
perundingan yang terjadi di Kairo.
Mesir saat ini merupakan salah satu
negara aktif yang mengupayakan genjatan senjata di wilayah itu. Dua
negara lainnya yaitu Turki dan Qatar ikut aktif membantu upaya tersebut.
Sekjen PBB, Ban Ki-moon juga dijadwalkan
melakukan pembicaraan dengan Ketua Liga Arab Nabil al-Arabi pada hari
Selasa (20/11) pagi waktu setempat membicarakan upaya damai di Gaza. Dia
setelah ini dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Israel untuk
keperluan yang sama. Dewan Keamanan PBB sejauh ini belum mengeluarkan
resolus tentang penanganan konflik di Gaza.
Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad
Mansour mengatakan DK harus bersikap untuk menghentikan agresi yang
menewaskan warga palestina. “Dewan Keamanan PBB harus bertanggung jawab
menghentikan agresi yang melawan rakyat kami,” kata Mansour.[Az]
Sumber: LB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar