Usai mengadakan rapat tertutup selama
lima jam, Komite Kabinet 9 Israel di bawah pimpinan Perdana Menteri
Benjamin Netanyahu mencapai kesepakatan untuk menghentikan serangan
selama beberapa hari, masa tenang ini dimaksudkan untuk memberikan
kesempatan kepada semua pihak yang sedang berusaha berunding demi
tercapainya genjatan senjata antara Israel dan Palestina, hasil rapat
itu juga memutuskan untuk menghimbau pihak Hamas agar tidak melancarkan
serangan ke daerah Israel selama dua hari supaya tercapai kata sepakat
untuk berdamai.
Pada hari yang sama Sekretaris Jenderal
(Sekjen) PBB Ban Ki-Moon dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary
Clinton tiba di Israel untuk mencari titik temu antara keinginan Israel
dan syarat-syarat yang diajukan Hamas untuk melakukan genjatan senjata.
Sementara itu, kemarahan warga Palestina
masih belum reda setelah menyaksikan serangan roket Israel yang
menewaskan 11 orang keluarga Dalu, 5 diantaranya anak-anak dan 5 orang
wanita, aksi balas dendam pun dilakukan, Hamas melancarkan serangan ke
daerah selatan Israel, sedikitnya sudah dua puluh roket yang diluncurkan
sejak pagi tadi, sedangkan tentara Israel masih bersiaga menunggu
komando untuk melakukan serangan malalui darat.
Pagi kemarin (19/11), Komite Kabinet 9
Israel yang dipimpin Peradana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga
telah mempelajari usulan yang diajukan Mesir untuk menghentikan serangan
ke Jalur Gaza, tapi hasil dari pertemuan tersebut belum diumumkan
secara resmi. Hanya saja, orang-orang Israel menganggap permintaan Hamas
terhadap Israel untuk menghentikan blokade ke Jalur Gaza justeru akan
menambah kuat militer Hamas.
Di pihak lain, Presiden Israel Shimon
Peres menuduh Iran berada di belakang perjuangan Palestina, menurut
Peres, Iran mendukung rakyat Palestina untuk melancarkan serangan roket
ke daerah Israel dan memberi bantuan senjata kepada Hamas. Hal ini
menurut Peres merupakan langkah yang salah kaprah, Peres juga menegaskan
bahwa negaranya tidak ingin berperang melawan Iran, tapi akan terus
berusaha mencegah sampainya senjata Iran kepada warga Palestina.
Peres juga berharap solusi damai antara
negaranya dan Palestina segera tercapai dan menganggap genjatan senjata
merupakan solusi terbaik bagi semua pihak.
Tapi, pernyataan Peres ini tidak sesuai
dengan kenyataan, karena Israel sendiri telah menyiapkan ribuan tentara
dengan tank dan kendaraan lapis baja yang dikerahkan ke perbatasan Gaza
untuk bersiap-siap melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza.[Absyais]
Sumber: Lazuardibirru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar