Senin, 10 Februari 2014

Madrasah dan Pesantren Harapan Utama Pendidikan Akhlak




Madrasah dan pondok pesantren mempunyai posisi penting dalam pendidikan akhlak. Kedua lembaga pendidikan Islam tersebut berdiri sejak Indonesia belum merdeka, ini telah memberikan kontribusi besar dalam pembangunan karakter bangsa.

Hal itu dikatakan Menteri Agama Suryadharma Ali saat membuka Muktamar Alkhairaat ke X, Senin (10/2/2014), di Palu. 

“Hanya melalui madrasah dan pondok pesantren, pendidikan akhlak dan budaya bisa terbangun dengan sebaik-baiknya,” tegas  Suryadharma. 

Alkhairaat merupakan yayasan pendidikan yang pertama kali berdiri di Palu. Didirikan sejak 1930 oleh Sayyid Idrus bin Salim Aljufri, yayasan ini sekarang telah memiliki 1.550 madrasah dan 36 pondok pesantren yang tersebar di Sulteng, Sulut, Gorontalo, Sulsel, Sulbar, Sultra, Kaltim, Malut, Maluku, Papua Barat, Papua, Kalsel, dan Kaltim.

“Semangat keagamaan yang tinggi tapi tidak dibarengi dengan pemahaman agama yang baik akan menyuburkan munculnya pemahaman yang menyimpang,” ujar Menag menekankan kontribusi pesantren dan madrasah dalam memberikan ajaran Islam rahmatan lil ‘alamin kepada masyarakat Indonesia.

Menag berharap penyelenggaraan Muktamar Alkhairaat ini dapat merekomendasikan hal positif dan solutif bagi Bangsa Indonesia.  “Saya berharap, Muktamar ini dapat menghasilkan solusi untuk persoalan bangsa yang mendera saat ini,” tambah Menag.

Sementara itu, Ketua umum Alkhairaat Saggaf bin Muhammad Aljufri dalam sambutannya mengharapkan agar Muktamar kali ini dapat menghasilkan pemikiran bagi program pendidikan yang berorientasi pada penguatan imtek dan imtak.

Sumber: Kemenag.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar