Senin, 10 Februari 2014

Hari Kasih Sayang




14 Februari dikenal sebagai hari Valentine atau hari kasih sayang. Pada umumnya, masyarakat dunia merayakan hari kasih sayang ini secara meriah, khususnya kalangan muda-mudi. Termasuk juga muda-mudi yang beragama Islam.

Hal yang kerap menjadi kecemasan bersama adalah, karena hari valentine oleh sebagian kalangan anak muda kerap diidentikan dengan hari penghabisan “pasangannya” atas nama kasih dan sayang. Hingga sebagian ulama melarang perayaan hari valentine bagi umat Islam.
Secara normatif, Islam tidak anti terhadap kasih sayang. Sebaliknya, dilihat dari ajaran yang dibawanya, Islam bisa disebut sebagai agama kasih sayang. Hal ini setidaknya terlihat jelas dari salah satu asma (nama) Allah yang identik dengan kasih sayang, yaitu Ar -Rahman (Maha Pengasih) dan Ar-Rahim (Maha Penyayang).

Pun demikian, Islam mengajarkan agar umatnya senantiasa saling mengasihi, termasuk terhadap makhluk-makhluk Allah SWT yang tidak berakal. Dalam salah satu Hadis, contohnya, disebutkan, irhamu man fil ardhi yarhamukum man fi as-sama` (kasihilah orang-orang yang ada di muka bumi, niscaya engkau akan dikasihi oleh semua makhluk yang ada di langit). Dan masih banyak ajaran lainnya yang menunjukkan bahwa Islam sangat menekankan pentingnya kasih sayang dalam kehidupan ini.

Dengan demikian, Islam sesungguhnya menganjurkan kepada umatnya agar senantiasa berlaku kasih  dan sayang. Tak hanya pada hari valentine, melainkan setiap hari dan setiap waktu. Tak hanya terhadap manusia, melainkan juga terhadap makhluk-makhluk Allah SWT di luar manusia.

Namun demikian, kasih sayang yang ada harus diekspresikan secara benar, halal, positif, konstruktif dan jauh dari hasrat nafsu, seperti bersikap kasih dan sayang terhadap orang tua, saudara, keluarga, tetangga, lingkungan dan seterusnya. Bukan justru dalam bentuk hal-hal terlarang penuh dengan jebakan syahwat seperti berpacaran secara “habis-habisan” dan yang lainnya.

Melakukan hal-hal negatif yang sarat dengan dorongan syahwat sungguh merupakan sebuah kejahatan. Apalagi bila hal negatif tersebut dilakukan terhadap orang-orang tercinta, seperti calon istri ataupun calon suami. Dan terlebih lagi hal tersebut dilakukan atas nama cinta dan kasih sayang. Semua ini bukanlah kasih sayang, melainkan kejahatan atas nama kasih sayang.

Marilah kita ekspresikan kasih sayang secara benar dan terhadap pihak yang benar. Marilah kita ekspresikan kasih sayang sejati seperti ini setiap hari bahkan setiap waktu. Hingga kita menjadi bagian dari orang-orang yang kerap berlaku kasih sayang terhadap makhluk Allah SWT di muka bumi, dan insyallah (dengan demikian) kita akan mendapatkan kasih dan sayang dari makhluk-makhluk Allah SWT yang ada di langit sana.

Apalagi saat ini masyarakat kerap berada dalam ancaman teorisme yang dikenal rajin membuat bom, meledakkan bom dan aksi-aksi keras lainnya. Semua ini semakin mendesak kita semua untuk menegakkan peradaban kasih sayang di muka bumi ini. Hingga peradaban manusia tidak berada dalam ancaman bom, kekerasan, konflik dan aksi berdarah lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar