Jumat, 09 November 2012

Wawasan Keagamaan Sempit, Suburkan Paham Radikal


Belum lenyapnya aksi-aksi kekerasan atas nama agama di negeri ini akan sangat membahayakan kelanggengan NKRI jika dibiarkan secara berlarut-larut.  Sangat paradoks, agama yang seharusnya membawa kedamaian, cinta dan berkah ilahi kepada seluruh makhluknya, diselewengkan oleh segelintir pihak menjadi teror.
Menurut Direktur Pais Dirjen Pendis Kementrian Agama, Amien Haedari, Islam itu tidak mengenal kekerasan. Bahkan dalam sejarah, nabi Muhammad pernah dilempari batu oleh masyarakat yang tidak menyukainya, namun beliau tidak membalasnya. Sebenarnya jika Muhammad SAW meminta untuk dimusnahkan suatu kaum yang menganiayanya, maka itu bukanlah perkara sulit. Namun hal itu tidak dilakukan oleh Muhammad SAW, bahkan mendoakan kaum tersebut agar diberi petunjuk.
Persoalan kekerasan atas nama agama yang terjadi, menurut Amien Haedari, lebih bersumber pada rendahnya wawasan umat sehingga sangat mudah terprovokasi. Untuk itu penting untuk semua pihak mengembangkan dan meningkatkan wawasan sedemikian hingga masyarakat semakin berpikir secara dewasa.
“Kementrian agama sendiri telah melakukan berbagai macam program dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitasan wawasan keagamaan untuk masyarakat luas. Terutama melalui program yang ditujukan pada para pengakar, pendidik dan para da’i”. [Jid]


sumber: lazuardibirru


                                                                                                       



Tidak ada komentar:

Posting Komentar