Selasa, 20 November 2012

Berbondong-Bondong Menyelamatkan Gaza

Sejak Ahad pagi (18/11), Israel meningkatkan serangannya, baik udara maupun darat ke Jalur Gaza, kantor-kantor berita dan gedung-gedung pemerintahan luluh lantak dihantam roket-roket Negara Zionis tersebut, korban jiwa banyak berjatuhan. Menurut laporan koran Asharq al-Awsat sedikitnya ada 100 orang lebih korban yang meninggal dunia dan 600 orang luka-luka, sebagian besar dari korban tersebut adalah warga sipil dan anak-anak.
Sedangkan dari pihak Hamas dan gerakan-gerakan bersenjata Palestina lainnya telah meluncurkan roket-roket yang mengenai beberapa daerah di Israel, dan untuk pertama kalinya, roket-roket tersebut sampai ke Tel Aviv, Ibu Kota Israel, dengan jarak tempuh 80 km dari tempat peluncurannya.
Di sisi lain, negara-negara Arab dan Dunia Internasional tidak henti-hentinya melakukan berbagai usaha untuk menghentikan konflik tidak seimbang tersebut. Menurut sumber penting di Palestina menyebutkan bahwa konflik tersebut tidak akan berlangsung lama, dan akan segera berakhir berkat usaha yang dilakukan Mesir, Qatar dan Turki. Pada waktu yang bersamaan sumber diplomatik dan keamanan Mesir menyatakan bahwa pejabat penting Israel bersama tiga orang lainnya sampai ke Kairo untuk membahas genjatan senjata antara Israel dengan Hamas.
Sumber tersebut juga menyebutkan tiga syarat yang diajukan Hamas untuk mencapai genjatan senjata yang dimaksud, pertama, Israel harus menghentikan serangannya ke Jalur Gaza, kedua, Israel harus menghentikan blokade terhadap daerah tersebut, dan ketiga, Israel harus menghentikan pembunuhan terencana terhadap tokoh-tokoh politik, dan hal ini harus berada di bawah pengawasan Amerika Serikat.
Presiden Mesir sendiri telah menghubungi petinggi Hamas, Ismail Haniyah melalui saluran telepon, yang pada saat bersamaan Musy’al juga sedang mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Turki Rajab Tayeb Urdogan dan Pengeran Qatar, Syaikh Hamad bin Khalifah Ali Sani, dalam pembicaraan tersebut, Musy’al menyebutkan ketiga syarat yang harus dipenuhi Israel jika ingin menghentikan konflik.
Di pihak lain, Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius yang berusaha menjadi mediator antara Israel dan Palestina menyebutkan bahwa Menteri Luar Negeri Israel menyatakan, mereka siap melakukan genjatan senjata dengan syarat Hamas harus menghentikan serangan roketnya dari Jalur Gaza. Senada dengan itu, Menteri Luar Negeri Inggris mengingatkan Israel agar tidak melakukan serangan darat ke Jalur Gaza, sebab hal itu akan merugikan mereka, karena akan kehilangan dukungan Dunia Internasional terhadap mereka. (Absyais).

Sumber: LB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar