Kamis, 22 November 2012

Masa Tenang di Bawah Bayang-Bayang Ancaman


Usai mengadakan rapat tertutup selama lima jam, Komite Kabinet 9 Israel di bawah pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mencapai kesepakatan untuk menghentikan serangan selama beberapa hari, masa tenang ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada semua pihak yang sedang berusaha berunding demi tercapainya genjatan senjata antara Israel dan Palestina, hasil rapat itu juga memutuskan untuk menghimbau pihak Hamas agar tidak melancarkan serangan ke daerah Israel selama dua hari supaya tercapai kata sepakat untuk berdamai.

Pada hari yang sama Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Ban Ki-Moon dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton tiba di Israel untuk mencari titik temu antara keinginan Israel dan syarat-syarat yang diajukan Hamas untuk melakukan genjatan senjata.
Sementara itu, kemarahan warga Palestina masih belum reda setelah menyaksikan serangan roket Israel yang menewaskan 11 orang keluarga Dalu, 5 diantaranya anak-anak dan 5 orang wanita, aksi balas dendam pun dilakukan, Hamas melancarkan serangan ke daerah selatan Israel, sedikitnya sudah dua puluh roket yang diluncurkan sejak pagi tadi, sedangkan tentara Israel masih bersiaga menunggu komando untuk melakukan serangan malalui darat.

Pagi kemarin (19/11), Komite Kabinet 9 Israel yang dipimpin Peradana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga telah mempelajari usulan yang diajukan Mesir untuk menghentikan serangan ke Jalur Gaza, tapi hasil dari pertemuan tersebut belum diumumkan secara resmi. Hanya saja, orang-orang Israel menganggap permintaan Hamas terhadap Israel untuk menghentikan blokade ke Jalur Gaza justeru akan menambah kuat militer Hamas.

Di pihak lain, Presiden Israel Shimon Peres menuduh Iran berada di belakang perjuangan Palestina, menurut Peres, Iran mendukung rakyat Palestina untuk melancarkan serangan roket ke daerah Israel dan memberi bantuan senjata kepada Hamas. Hal ini menurut Peres merupakan langkah yang salah kaprah, Peres juga menegaskan bahwa negaranya tidak ingin berperang melawan Iran, tapi akan terus berusaha mencegah sampainya senjata Iran kepada warga Palestina.

Peres juga berharap solusi damai antara negaranya dan Palestina segera tercapai dan menganggap genjatan senjata merupakan solusi terbaik bagi semua pihak.
Tapi, pernyataan Peres ini tidak sesuai dengan kenyataan, karena Israel sendiri telah menyiapkan ribuan tentara dengan tank dan kendaraan lapis baja yang dikerahkan ke perbatasan Gaza untuk bersiap-siap melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza.[Absyais]

Sumber: Lazuardibirru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar