Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana membentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di tingkat Kabupaten Kota. Pasalnya, teroris biasanya bersembunyi di daerah pinggiran kota atau pedesaan, sehingga menjadi tanggung jawab pemerintah daerah setempat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Dr. H. Rasijo usai membuka acara Rapat Koordinasi Pencegahan Teroris di Provinsi Jatim, di Surabaya, Rabu (20/3/2013).
“Karena sekarang ini era otonomi daerah, maka kami akan melibatkan pemerintah setempat. Jika mereka tidak diajak bekerjasama maka akan sangat sulit untuk melakukan pencegahan. Sebab, teroris itu ‘kan keberadaanya di daerah pedesaan atau pinggiran,” ujarnya.
Ia menerangkan, setelah FKPT tingkat provinsi Jatim terbentuk, Pemprov akan secepatnya membentuk forum yang sama di tingkat kabupaten/kota di Jatim untuk mengintensifkan komunikasi dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat. “Nantinya akan ada pemetaan, pencegahan, dan penindakan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rasijo menegaskan, wilayah Jawa Timur dalam kondisi aman dari berbagai gangguan keamanan, termasuk terorisme. Hal itu lantaran pihaknya berkoordinasi secara rutin dengan sejumlah tokoh masyarakat, ulama, dan pemerintah kabupaten/kota di Jatim.
“Kuncinya komunikasi dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat. Kalau ada tindakan tentang agama kita bekerjasama dengan tokoh agama. Kalau masalah kemiskinan kita bekerjasama dengan pemerintah daerah,” tandasnya.
Mendukung pernyataan Rasijo, Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Prof. Dr. Irfan Idris MA mengatakan, penanggulangan aksi terorisme tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata, melainkan diperlukan partisipasi aktif dari berbagai komponen bangsa.
“Deradikalisasi sebagai upaya pencegahan dan penangkalan terhadap aksi terorisme harus dilakukan secara bersama-sama, berkesinambungan, dan bertumpu pada peran aktif jajaran pemerintahan daerah dan komponen masyarakat yang ada di daerah,” katanya.
Dalam hemat dia, koordinasi antara instansi pemerintahan dan komponen masyarakat di daerah merupakan upaya untuk menyinergikan segala potensi dalam upaya pencegahan aksi terorisme. Dibentuknya FKPT, sambung Irfan, merupakan langkah strategis untuk menjadi wadah sinergitas potensi daerah dalam melakukan upaya pencegahan aksi terorisme.
“Forum ini dapat menjadi mitra strategis BNPT dalam melakukan upaya pencegahan munculnya kelompok teror. Upaya yang dilakukan bisa dalam bentuk penyadaran kepada masyarakat tentang bahaya terorisme, pola perekrutan, transformasi ideologi terorisme maupun dalam memberdayakan kemampuan masyarakat untuk melakukan sistem deteksi dini,” ungkapnya. (sf)
Sumber: Lazuardi Birru