Jumat, 30 November 2012

Indonesia Bisa Beri Dukungan Kemanusiaan dan Politik




Israel kembali melakukan serangan militer besar-besaran di Jalur Gaza. Serangan tersebut mengakibatkan puluhan warga Palestina meninggal dunia, ratusan lainnya mengalami luka-luka dan ratusan rumah serta bangunan hancur.
Pengamat politik Timur Tengah Hasibullah Satrawi mengatakan konflik Israel-Palestina adalah tantangan bagi tatanan perdamaian dan kemanusiaan. Karena itu, diharapkan negara-negara di dunia termasuk Indonesia bisa memberikan bantuan kemanusiaan dan perdamaian.

“Tapi agak berat kita bisa memberikan peran yang lebih maksimal karena konflik ini sudah melibatkan kekuatan global. Indonesia tak bisa berbuat banyak, misalnya agar Palestina merdeka karena ini sudah terlanjur melibatkan banyak negara,” ujarnya dalam roundtable discussion  bertajuk Siklus Kekerasan di Gaza; Mengapa Terjadi dan Apa Kontribusi Indonesia, di FISIP Universitas Indonesia, Depok, Jumat (23/11/2012).

Menurut dia Indonesia bisa memberikan peran yang terukur dengan mengirimkan bantuan seperti membangun rumah sakit di Palestina. Selain itu, perlu adanya kajian yang berkesinambungan tentang politik Timur Tengah khususnya jalur Gaza dan Israel. Informasi tersebut untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa yang terjadi di Timur Tengah bukan konflik agama.

“Konflik Israel-Palestina dianggap oleh masyarakat kita sebagai konflik agama, antara Islam dan nonmuslim. Ini menunjukan bahwa konflik Palestina belum dipahami sebagai konflk politik,” tandasnya.
Hasibullah meminta pendekatan yang digunakan untuk mendukung Palestina jangan justru membuat kekuatan global mengurangi dukungannya terhadap Palestina. Menurutnya perspektif yang harus digunakan adalah kemanusiaan dan kebangsaan.

Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Trias Kuncahyono mengatakan, Indonesia tak perlu mengirimkan orang untuk berperang ke sana. Menurutnya, Indonesia bisa berperan dengan memberikan dukungan politik atau kemanusiaan.

“Dukungan Indonesia sebagai negara muslim terbesar sangat diharapkan. Sekedar ngomong saja Indonesia perlu untuk di mata Timur Tengah dan dunia,” ujarnya.

Zainuddin Djafar, pengajar tetap FISIP menambahkan ada banyak cara untuk Indonesia bisa memainkan perannya. Misalnya, mengirimkan utusan khusus ke Presiden Mesir Mursyi atau Presiden Amerika Serikat Barack Obama agar menghentikan konflik tersebut.

“Kita memang perlu membuat konsep yang jelas untuk berkontribusi dalam perdamaian dunia,” ucapnya.[wan]

Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar