Rabu, 21 November 2012

Teror Solo Kelanjutan Kelompok Farhan, Cs

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar .

          
Teror bom di Markas Kepolisian Pasar Kliwon, Solo, Selasa pagi (20/11/2012), diduga kelanjutan dari aksi teror bom kelompok Solo atau Farhan dan kawan-kawan. Sebab, target mereka adalah kepolisian dan beberapa jaringan kelompok Farhan yang belum ditangkap.
Farhan merupakan teroris yang melakukan aksi teror pada dua Pos Pengamanan (Pospam) Lebaran di Solo, Agustus lalu. Saat dilakukan penangkapan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Farhan tewas karena mencoba melawan.
“Ya, segala kemungkinan itu bisa saja terjadi karena ada yang belum ketangkap dari kelompok mereka. Mereka juga menargetkan aparat yang diduga sebagai suatu kelanjutan (teror) 18 Agustus yang lalu,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (20/11/2012).
Menurut Boy, pelaku teror ingin mencederai petugas setelah mengecek bungkusan hitam tersebut. Boy mengimbau aparat kepolisian untuk meningkatkan kewaspadaan. “Kewaspadaan tetap harus ditingkatkan melihat ada upaya menargetkan petugas-petugas yang berada di satuan-satuan kecil, melihat saat anggota dalam jumlah sedikit,” ujarnya.
Sementara itu Wali Kota Solo FX Hady Rudyatmo mengaku prihatin atas adanya aksi teror yang terjadi di Solo. Dirinya pun berharap agar warga Solo tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing masing.
“Atas teror bom di polsek, saya harap warga Solo tetap meningkatkan kewaspadaan dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya.
Rudy juga meminta pelaku untuk mengakhiri aksi teror, terutama di kota Solo. Menurut Rudy, aksi teror apabila terjadi, tidak akan seperti yang dibayangkan oleh pelaku sendiri.
“Tentunya saya berharap pelaku segera mengakhiri aksi mereka, karena apabila aksi teror benar terjadi, akibatnya tidak akan seperti yang diharapkan pelaku,” katanya.
Sementara itu, Kepala Polresta Solo Kombes Asdjima’in mengatakan, bom tersebut memiliki kemiripan dengan beberapa benda yang ditemukan aparat pada saat penggerebekan di Mojosongo, Oktober lalu. Saat itu, polisi menangkap tiga terduga teroris, yaitu Abu Hanifah, Harun, dan Budiyanto. (sq)

Sumber: Lazuardibirru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar