Selasa, 20 November 2012

Menggali Peran Generasi Muda dalam Endapan Sejarah

Eksistensi indah Indonesia saat ini tidak bisa dilepaskan dari perjuangan kaum muda. Bahkan dalam historigrafi kemerdekaan Indonesia dan masa-masa revolusi sesudahnya, Benedict Anderson mengabadikan kiprah kaum muda dalam karyanya The Pemuda Revolution: Indonesian Politics 1945-1946.
Terbitnya karya Benedict Anderson menambah sudut pandang baru dalam memahami sejarah Indonesia. Indonesia menjadi mungkin bukan hanya peran “generasi tua” melainkan juga peran “generasi muda”. Tesis ini juga diperkuat oleh John D. Ledge dalam The Following of Sjahrir.
Awal-awal kepemimpinan dan perjuangan kaum muda dalam sejarah Indonesia didominasi spirit primordialisme. Organisasi kepemudaan berbasis daerah seperti Jong Java, Jong Sumatraen Bond, Jong Celebes dsb. adalah representasi dari semangat kedaerahan kaum muda.
Sumpah Pemuda 1928 adalah momentum di mana seluruh organisasi kepemudaan yang berserakan tersebut lebur dalam spirit nasionalisme. Peleburan ini merupakan poin penting dalam sejarah Indonesia yang tidak lain adalah pijakan atau persiapan terbentuknya Indonesia sebagai nation state.
Tak bisa dibayangkan betapa genuinnya generasi muda kala itu. Mereka jauh-jauh hari sudah memiliki visi yang tajam menatap jauh ke depan. Betapa tidak waktu itu Indonesia belumlah mengenal UUD 45 dan Pancasila. Artinya belum ada pondasi yang menjadi prsyarat terciptanya Indonesia sebagai negara kesatuan. Dan di tangan generasi mudalah pondasi awal Indonesia terbentuk. [Jid]

Sumber: LB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar