Rabu, 17 April 2013

Penguatan Karakter Indonesia Harus Tunjukan Budaya Asli



Penguatan karakter Indonesia tidak boleh terbentuk karena meniru secara absolut dari produk budaya asing, tetapi harus tetap menunjukkan nilai budaya sendiri yang hidup serta ditumbuhkan. Karakter Indonesia harus tetap menunjukkan nilai-nilai yang hidup dan ditumbuhkan berdasarkan pengalaman asli budaya bangsa sendiri.

Pernyataan itu dikemukakan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat.

“Identitas ke-Indonesia-an bukan kategori warisan kebudayaan mati melainkan akan terus hidup sesuai perjalanan waktu. Yang selamanya ditopang oleh perkembangan akal budi manusia Indonesia yang dikenal memiliki kecintaan sangat besar atas kehormatan bangsa dan negaranya,” ujar Jumhur di Jakarta, Rabu (26/12/2012).

Menurut dia bangsa Indonesia harus mencermati bahwa modernisasi yang terus berlangsung dapat menjadikan jiwa gersang jika sekadar dikembangkan melalui budaya rasionalitas Barat yang kaku. Rasionalitas, kata dia bisa dibumikan dengan budaya setempat untuk menghasilkan output lebih bagus bagi kemajuan bangsa.

“Upaya bangsa Indonesia belajar dari Barat bukan untuk meninggalkan budaya yang ada apalagi mengkhianatinya. Tetapi, warga harus memanfaatkannya untuk mempererat semangat dan meninggikan unsur-unsur kebudayaan di tanah air,” katanya.

Jumhur tidak setuju jika upaya membangun karakter Indonesia mengabaikan keluhuran budaya suku-suku bangsa Indonesia.

“Sudah seharusnya kita menggali terlebih dahulu keunggulan budaya dari suku-suku bangsa Indonesia dan kemudian menjadikan kekuatan gabungannya yang siap menyerap keunggulan budaya dari perlintasan budaya luar, sehingga akan mewujudkan lebih hebat karakter Indonesia yang sesungguhnya,” ujarnya.[wan]

Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar