Selasa, 16 April 2013

Istiqlal dan Katedral, Simbol Kerukunan Antarumat Beragama di Jakarta untuk Indonesia



Siapa di negeri ini yang tak mengenal Jakarta? Ibukota Indonesia ini seakan menjadi tanah harapan untuk merubah garis kehidupan bagi sebagian besar orang di berbagai wilayah dan kepulauan. Berduyun-duyun orang pergi ke Jakarta berharap mendapat pekerjaan atau bertemu dengan kehidupan ekonomi yang lebih mapan.

Namun Jakarta bukan hanya itu. Ibukota Indonesia ini bukanlah sekedar kental dengan aura ekonomi yang berimplikasi pada ledakan penduduk dan macet di jalan-jalan. Ada hal menarik yang bisa disingkap dari Jakarta terutama adalah aspek toleransi dan kerukunan hidup antar-pemeluk agama.

Representasi toleransi dan kerukunan hidup antar-pemeluk agama di Jakarta dapat ditilik dari letak keberadaan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral yang berlokasi di Jakarta Pusat.

Masjid Raya Istiqlal yang didirikan pada zaman Presiden Soekarno berdampingan dengan Gereja Katedral. Pada saat umat muslim merayakan hari raya Idul Fitri, halaman parkir di Gereja Katedral sering kali dijadikan tempat parkir umat muslim yang ingin melakukan salat hari raya di Masjid Istiqlal.

“Kadang kalau salat Idul Fitri atau Idul Adha parkiran penuh, ya di gereja (Katedral) parkirnya,” jelas salah seorang tukang parkir di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (25/12).

Begitu pula sebaliknya, hari ini halaman parkir Masjid Istiqlal digunakan oleh kaum nasrani yang ingin melakukan ibadah di Gereja Katedral.

“Kalau sekarang kan parkir gereja dipakai buat Natal, jadi parkirnya di sini (Istiqlal),” kata dia.
Hal itu merupakan salah satu contoh dari keharmonisan hidup antar-umat beragama di Tanah Air. Semoga keharmonisan dan toleransi antar-umat beragama di Tanah Air semakin terjaga ke depannya tanpa ada gangguan yang dapat merugikan keutuhan bangsa. [Mh]

Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar