Penolakan konstitusi berbasis syariah
Islam di Mesir terjadi di Ibu Kota Stockholm, Swedia. Adalah Alia
al-Mahdi, perempuan Mesir yang memimpin protes tersebut. Bersama kedua
temannya yang sama-sama aktivis Femen, mereka bertelanjang bulat. Dengan
memegang bendera Mesir, tertulis di tubuh Alia Sharia is Not a Constitution (shariah bukanlah sebuah konstitusi).
Alia mengatakan dia ingin membuat
perubahan dengan cara berbeda. “Saya memilih memprotes dengan
menggunakan tubuh saya,” ujarnya.
Bukannya membuat banyak pihak simpatik,
aksi protes Alia ini justru mengundang kemarahan sebagian warga Negeri
Sungai Nil tersebut lantaran dianggap ini kali pertama kaum hawa negara
itu berani bertindak terlalu jauh.
Bahkan menurut Juru bicara gerakan liberal Mahmud Afifi mengatakan protes Alia dengan cara telanjang sebagai hal cabul.
Alia bergabung dengan kelompok perempuan
garis keras, Femen, sejak dua minggu lalu. Femen adalah kelompok protes
feminis Ukraina yang berdiri pada 2008 dan berpusat di Kiev. Organsisasi
ini secara internasional dikenal selalu mengorganisir protes bugil
menentang segala macam penindasan terhadap perempuan seperti legalisasi
pelacuran dan diskriminasi institusi agama, sosial, budaya dan politik
atas perempuan. [Mh].
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar