Radikalisme dalam bentuk teror merusak
nama Islam dan Indonesia di mata dunia internasional. Karena itu, tidak
ada gunanya melakukan teror, baik di Natal dan Tahun Baru saat ini atau
di waktu lain.
Pernyataan tersebut ditegaskan Ketua Umum
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siraj. Menurut KH
Said di tengah perayaan Natal dan Tahun Baru 2013 penting menjalankan
prinsip toleransi.
“Radikalisme, terutama dalam bentuk aksi
teror, dapat merusak citra Indonesia yang sudah sejak lama dikenal
sebagai bangsa yang plural, namun tetap dapat hidup berdampingan dengan
baik. Indonesia di mata internasional dikenal sebagai bangsa yang bisa
menerapkan toleransi dengan baik. Aksi-aksi radikalisme, terorisme, atau
yang sejenisnya, akan menjadikan nama Indonesia rusak,” tegas Kiai
Said, Selasa (25/12/2012).
Kiai Said meminta kepolisian dan TNI
untuk saling bersinergi menjalankan tugasnya dengan baik. Masyarakat pun
diminta ikut berpartisipasi menciptakan keamanan, melalui perilaku yang
tidak memancing timbulnya kerawanan.
“Terciptanya keamanan tugas kita bersama,
termasuk masyarakat sipil yang tidak bergabung di ormas juga harus bisa
menciptakan rasa aman,” kata Kiai Said.[wan]
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar