Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah
mengungkap peran dua tersangka teroris yang ditangkap terkait aksi teror
di Kabupaten Poso selama ini. Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Dewa
Parsana di Palu, Minggu (23/12), menyebutkan, pelaku berinisial S
terlibat pembunuhan 2 anggota kepolisian dan M terlibat dalam
penyerangan rombongan patroli Brimob pekan lalu.
S ditangkap pada 12 Desember 2012 setelah
Satgas Penegakan Hukum terlibat kontak senjata dengan kawanan sipil
bersenjata yang sedang menyiapkan lahan pelatihan teror di kawasan
pegunungan Koronjobu, Desa Tambarana, Poso Pesisir, Poso Sulawesi
Tengah.
“Dari hasil pemeriksaan, S diduga
terlibat dalam pembunuhan dua anggota Polri di Dusun Tamanjeka, Desa
Masani, Poso Pesisir, pada Oktober silam. Perannya sebagai pemasok
logistik bagi kelompok bersenjata,” ujar Dewa Parsana seperti dilansir
laman Fajar.
Sedangkan M yang ditangkap di sebuah
daerah di Kabupaten Donggala pada Jumat pekan lalu, juga berperan
sebagai pendukung logistik persenjataan bagi kelompok sipil bersenjata
yang menyerang rombongan patroli anggota Brimob di kawasan pegunungan
Kalora, Desa Tambarana, Poso Pesisir, Poso, Kamis (20/12/2012) pagi.
Selain kedua tersangka, polisi saat ini
masih memeriksa intensif belasan warga sipil yang mengetahui aksi baku
tembak antara kelompok bersenjata dan anggota Brimob beberapa waktu
lalu.
Sesaat setelah penyerangan, tiga polisi
tewas seketika yaitu Brigadir Anumerta I Wayan mengalami luka tembak di
bagian dada sebelah kanan, Brigadir Anumerta Winarto luka tembak bagian
dada, dan Brigadir Anumerta Ruslan di bagian kepala. Sementara itu,
Brigadir Eko Wijaya yang sempat dirawat di rumah sakit akhirnya
meninggal dunia, pada Jumat (21/12/2012) lalu.
Saat ini aparat gabungan TNI dan Polri terus memburu para aktor utama penyerangan anggota Brimob itu ke hutan.
“Titik terang sudah ada, pelaku utama
belum tertangkap, tolong di doakan agar mereka cepat tertangkap,” ujar
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Boy
Rafli Amar, seperti dikutip Mediaindonesia.com. (sf)
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar