Kepolisian Resor Kota Madiun, Jawa Timur,
mewaspadai aksi teror saat perayaan Natal dan Tahun Baru. Selain
mengerahkan personelnya untuk mengamankan gereja dan tempat umum yang
menjadi pusat kerumunan massa, polisi juga bekerja sama dengan pihak
panitia Natal untuk memantau jamaat.
Kepala Satuan Sabhara Polres Kota Madiun
Ajun Komisaris Baru Trisno mengatakan, sebanyak 400 personel dikerahkan
untuk mengamankan 70 gereja yang ada di wilayahnya. Selain pengamanan
terbuka, pihaknya juga melakukan pengamanan tertutup.
”Untuk mewaspadai adanya teroris, kami
berkoordinasi dengan pengurus gereja untuk mengecek setiap jemaat yang
akan beribadat,” kata Baru Trisno, saat memantau pengamanan di Gereja
Katolik Santo Cornelius, Sabtu, 22 Desember 2012.
Baru Trisno meminta masyarakat, terutama
pengurus gereja, untuk segera melapor kepada aparat kepolisian yang
sedang bertugas jika menemukan orang-orang yang berperilaku
mencurigakan.
Petugas kepolisian gabungan dari Brigade
Mobil dan Sabhara menyisir sejumlah bagian gereja, termasuk barisan
tempat duduk dan ruang doa. Pemeriksaan terhadap 10 gereja besar di Kota
Madiun menggunakan alat pendeteksi cermin (mirror detector) dan pendeteksi logam (metal detector).
Ketua Panitia Perayaan Natal 2012 Gereja
Katolik Santo Cornelius, F.X. Eko Budianto, mengatakan, pihaknya sudah
mensosialisasikan kepada seluruh jemaat agar meningkatkan kewaspadaan.
Untuk mengantisipasi orang asing atau jemaat dari luar kota, pengurus
gereja akan mengecek keluarga jemaat yang ada di Madiun.
”Jika ada orang asing atau jemaat dari luar kota, kami akan tanya keluarganya,” ujarnya.
Pada 10 Desember 2012 lalu, Roki
Aprisdianto, terpidana teroris yang kabur dari Rumah Tahanan Kepolisian
Daerah Metro Jaya ditangkap aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror di area
Terminal Purbaya, Kota Madiun.
Sebelumnya pada 26 Oktober 2012, dua
terduga teroris jaringan HASMI (Harakah Sunni Untuk Masyarakat
Indonesia) yaitu Agus Anto alias Toriq dan Warso Kurniawan ditangkap di
Perumahan Puri Amarta Residen, Desa Jesinan, Madiun. (sf)
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar