Terkait terjadinya baku tembak antara
orang tak dikenal dengan polisi Kamis pagi, warga poso menyatakan bahwa
mereka tidak ingin daerahnya dirusak orang lain.
“Jangan lagi kacaukan Poso, kalau ada
yang ingin bikin kekacauan cari medan lain. Jangan di Poso. Kalau
masyarakat Poso ditanya, pasti tidak ada lagi yang ingin berkonflik,”
kata Ketua Gerakan Pemuda Ansor Poso.
Ia juga mengatakan bahwa warga Poso tidak
mau lagi dipusingkan dengan aksi-aksi kekerasan yang pada akhirnya
hanya merugikan masyarakat itu sendiri. Ibrahim sendiri meyakini bahwa
pelaku tembak menembak itu bukan orang Poso.
“Itu bukan masyarakat Poso. Polisi juga
kan sudah menduga bahwa itu orang luar,” tegasnya. Ibrahim mengatakan
pascakonflik bernuansa agama 10 tahun silam, masyarakat Poso sudah mulai
hidup nyaman lagi. Kondisi yang sudah nyaman ini sebaiknya tidak lagi
diganggu dengan berbagai bentuk aksi.
”Kami sudah nyaman pascakonflik. Makanya tadi kami terkejut mendengar ada lagi yang baku tembak,” katanya.
Dia mengatakan salah satu bentuk
kepedulian masyarakat atas kelangsungan hidup masyarakat, beberapa waktu
lalu para tokoh masyarakat, pemuka agama, tokoh pemuda bersatu dalam
Kelompok Masyarakat Poso Anti Teror. Mereka mendatangi DPRD provinsi
meminta keseriusan pemerintah daerah dan kepolisian untuk segera
memulihkan Poso dari aksi-aksi teror. Namun sayangnya kata Ibrahim,
kedatangan mereka terkesan tidak direspons baik oleh anggota dewan. [Mh]
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar