Para pegawai pemerintahan Palestina sudah
dua hari melakukan mogok kerja, mereka menuntut pembayaran gaji yang
sudah dua bulan belum terlunasi. Mogok kerja ini dilakukan oleh para
pegawai pemerintah yang meliputi pengelola sekolah-sekolah, para pegawai
yang berada di bawah naungan berbagai kementerian dan para pegawai di
berbagai instansi-instansi pemerintah lainnya.
Belum jelas sampai kapan keterlambatan
pembayaran gaji para pegawai ini, mengingat tidak ada kepastian yang
diberikan oleh pemerintah Palestina sendiri, bahkan Perdana Menteri
Palestina, Salam Fayed tidak berani berjanji kapan gaji para pegawai
tersebut bisa dilunasi. “Belum ada kepastian sampai kapan gaji mereka
bisa terbayar,” jelasnya.
Kenyataan ini semakin memperburuk nasib
ekonomi warga Palestina, menurut ketua aliansi pegawai Palestina,
kondisi ekonomi rakyat Palestina khususnya para pegawai semakin
memperihatinkan, “Mereka (para pegawai. red) bahkan tidak mampu membayar
ongkos transportasi untuk sampai ke kantor-kantor mereka,” ujarnya.
Para pegawai menuntut pelunasan gaji
untuk bulan November yang seharusnya sudah mereka terima beberapa hari
ini, dan tidak lama dari itu pencairan gaji untuk bulan Desember yang
seharusnya mereka terima dalam waktu dekat ini.
Pemerintah Palestina sebenarnya sudah
mengalami krisis sejak dua tahun terakhir, tapi krisis itu semakin
memburuk sejak satu bulan ini, karena Israel menahan dana hasil pajak
dan cukai milik Palestina sebagai bentuk hukuman dari Pemerintah Israel,
karena Pemerintah Palestina mengajukan diri sebagai Negara pengawas non
anggota kepada PBB dan berhasil mendapat pengakuan.
Satu-satunya solusi yang sedang ditunggu
oleh Pemerintah Palestina adalah kucuran dana bantuan sebesar 100 juta
dolar dari Negara-negara Arab yang sudah diputuskan dalam konferensi
liga Arab di Irak pada bulan Maret 2012 lalu. Dana ini dianggap bisa
membantu meringankan krisis ekonomi Palestina, sehingga pantas ketika
Perdana Menteri Palestina sangat berharap Negara-negara Arab segera
mengucurkan dana tersebut.
“Kami tidak punya tongkat sihir yang bisa
merubah keadaan ini, jadi kami sangat berharap Liga Arab segera
mengadakan pertemuan darurat untuk membahas masalah ini, karena keadaan
ini akan semakin buruk jika Liga Arab tidak bisa memberi kucuran dana
dalam jumlah besar dan dalam waktu dekat pula,” ujar Fayed.
Kondisi Palestina akan semakin buruk jika
tidak segera ada dana talangan gaji para pegawai tersebut, karena
selain para guru dan para pegawai di bawah kementerian yang sudah
melakukan mogok kerja, kini para dokter dan para pegawai rumah sakit
lainnya juga akan melakukan mogok kerja. Dan Palestina yang lumpuh total
hanya tinggal menunggu waktu saja.[ Absyaish]
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar