Beberapa hari terakhir kondisi Poso
kembali dihubungkan dengan berbagai macam peristiwa terorisme. Meskipun
keadaan belum mencapai level gawat, namun tetap saja hal ini patut
diwaspadai bersama, baik pemerintah dan masyarakat, mengingat
sebagaimana diketahui Poso memiliki sejarah konflik berdarah yang
mencederai kehidupan seluruh warga Indonesia.
Terlebih lagi menurut Kapolri Jenderal
Timur Pradopo para terduga teroris sekarang ini sengaja membaurkan diri
dengan masyarakat setempat. Suatu strategi yang sangat membahayakan,
karena bisa-bisa masyarakat terprovokasi oleh musuh dalam selimut ini
untuk melakukan aksi terorisme.
Keadaan itu membuat aparat keamanan
memutar otak untuk menangkal strategi para teroris tersebut. Polisi
sangat berharap masyarakat dapat memilah mana yang baik dan membahayakan
bagi kehidupan masyarakat.
“Agar masyarakat bisa memisahkan,
memilahkan yang harus ditindak secara hukum bukan melindungi. Karena itu
merugikan orang lain,” kata Wakapolri, Komjen Pol Nanan Sukarna
menambahkan.
Terakhir, tepat di hari natal ditemukan
bom dalam bentuk laptop di Pos terpadu Polisi Depan Pasar Sentral Poso.
Beruntung bom tersebut berhasil diledakan tim Jibom Gegana. Dari laptop
tersebut positif detonator dan timer dengan waktu ledak pukul 18.00 WIT.
[Mh]
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar