Disangka sebagai orang Filipina, Andri
Ansari (40), Warga Negara Indonesia (WNI) hampir saja terbunuh saat
kelompok teroris menyerang lapangan gas milik perusahaan Inggris,
British Oil Company (BP) di Amena, Aljazair, Rabu (16/1/2013). Namun ia
selamat setelah mengucapkan “Assalamualaikum” kepada kelompok teroris
dan mengatakan bahwa dirinya adalah muslim asal Indonesia.
Ia mengisahkan, sekitar jam 5.30 pagi
dirinya tiba di lokasi kejadian. Saat itu ia mendengar suara tembakan
yang disangkanya berasal dari senapan pasukan militer Aljazair untuk
membubarkan demonstrasi buruh. Belakangan, sekitar pukul 8.15 pagi ia
baru tahu jika suara tembakan tersebut berasal dari kelompok teroris
yang menyerang dan menguasai komplek lapangan gas tersebut.
Andri melihat seorang bersenjata yang
disangkanya pasukan militer Aljazair dan hendak minta tolong. Namun
Andri justru ditangkap karena disangka orang Filipina. Lalu teroris
membawanya ke restoran di mana para warga asing dikumpulkan di sana.
“Di depan restoran ada seorang teroris
yang berjaga. Saya menyapanya dengan kata ‘Assalamualaikum.’ Spontan
teroris itu kaget. Dengan aksen Mesir, ia lantas meminta saya
memperlihatkan paspor saya. Setelah memeriksa paspor, ia tersenyum dan
menanyakan apakah saya muslim? Lekas saya jawab, ‘Ya saya muslim.’
Teroris itu lantas mengatakan, ‘Tenang saja, kamu akan aman di sini
karena kamu saudara saya sebagai sesama muslim. Saya lantas
diperkenankan bergabung dengan para warga Aljazair yang muslim juga di
dekat pintu masuk kompleks. Saya mungkin satu-satunya orang asing di
kelompok orang Aljazair itu,” kisah Andri panjang lebar.
Sekitar enam jam kemudian atau sekitar
pukul 15.00 waktu setempat, sebuah bus militer Aljazair tiba dan
membebaskan Andri bersama warga Aljazair tersebut. Mereka lantas dibawa
ke fasilitas militer Aljazair dan diinterogasi dengan berbagai
pertanyaan.
Saat insiden terjadi, Andri baru saja dua pekan tiba di Aljazair setelah menikmati liburan tahun baru di Indonesia.
“Saya bekerja sebagai tenaga kontrak BP
Plc (British Petroleum) sejak Mei tahun lalu. Sempat kembali ke
Indonesia untuk liburan, lalu datang lagi ke Aljazair 2 Januari lalu,”
paparnya.
Andri sendiri tanggal 18 Januari dikirim
ke London bersama tiga orang asing lain. Pesawat melewati Spanyol. Di
London Andri diwawancarai selama empat jam oleh polisi Inggris dan FBI
Amerika. Lalu setelah membenahi dirinya dan ganti baju, Andri akhirnya
bisa pulang ke Indonesia tanggal 20 Januari lalu.
Sumber= Lazuardi Birru
Puji Syukur ke hadirat Allah SWT yang menyelamatkan seorang warga Indonesia dari kekerasan bersenjata, kunjungan balik ya ke blog saya myfamilylifestyle.blogspot.com
BalasHapus