Keberlanjutan Islam yang
diperjuangkan Rasulullah SAW dan sahabatnya bergantung pada prestasi para
ulama. Pasalnya, ilmu-ilmu keislaman justru banyak muncul dari generasi
tabi’in, tabi’ut tabiin, dan setelahnya.
Pandangan ini disampaikan Ketua
Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj saat membuka
Pendidikan Kader Dai yang digelar Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama
(LDNU) di Jakarta, Senin (13/5) petang.
Kiai Said mencontohkan betapa
Alquran di periode awal tersusun dalam huruf yang amat sederhana. Baru sesudah
tahun 62 Hijriyah melalui tangan Abul Aswad ad-Du’ali tanda titik muncul, lalu
disempurnakan Imam Khalil al-Farahidi dengan menyertakan harakat pada huruf.
Dari Alquran, disiplin ilmu
keislaman terus berkembang dengan hadirnya ilmu Tajwid rintisan Imam Abu Ubayd
Qasim bin Salam, Mushalahul Hadits yang dipelopori Syihabuddin Ramahurmuzi,
tafsir, fiqih, dan lain sebagainya. “Jadi Islam itu menuntut kita untuk berilmu
secara cerdas, berkreasi, dan yang sudah menciptakan ilmu itu kebanyakan adalah
tabiin, tabiit tabiin. Sahabat hanya menciptakan beberapa ilmu saja,”
ungkapnya.
#NUoline
informasi yang sangat menarik terima kasi banyak atas informasi yang sudah disampaikan salam kena aja yupz gan ^___^
BalasHapusObat Anemia Herbal
Obat Kanker Kelenjar Getah Bening
Obat Herbal Penyempitan Pembuluh Darah