Selasa, 14 Mei 2013

Kurikulum 2013 Tekankan Budi Pekerti





Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan pelajaran agama dan budi pekerti untuk pembentukan sikap yang baik pada penerapan integrasi kompetensi Kurikulum 2013. Menurut dia sikap menjadi kelemahan dan kekurangan bangsa Indonesia saat ini.

“Penekanan pendidikan atau pelajaran agama dan budi pekerti dalam Kurikulum 2013 bertujuan agar generasi muda ke masa depan memiliki tata krama dan kelakuan yang baik,” ujar Nuh seusai meresmikan Politeknik Negeri Madiun (PNM) di Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu kemarin.
"Orang pintar saat ini sudah banyak. Tapi, orang pintar yang jujur, baik, dan punya tata krama itu yang kita defisit," imbuh dia.

Nuh mengatakan kurikulum baru ingin menonjolkan sisi integrasi dari kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sehingga, diharapkan mampu mencetak generasi yang pintar dan berbudi pekerti.
"Kita ingin punya penerus bangsa yang pintar tapi sikapnya juga bagus, sopan dan santunnya juga bagus. Jika sekolah sudah siap maka akan dijalankan," ujarnya.

Kurikulum 2013, lanjut Nuh, akan dilakukan secara bertahap dan terbatas. Bertahap artinya tidak semua kelas, sedangkan terbatas artinya tidak semua sekolah menerapkannya.

Data Kemendikbud mencatat, tahap awal Kurikulum 2013 akan diterapkan pada 2.598 SD, 1.521 SMP, 1.270 SMA, dan 1.021 SMK. Total keseluruhan siswa yang ditargetkan mencapai 1.535.065 siswa.
Adapun sekolah yang menjadi sasaran pelaksanaan penerapan kurikulum baru tersebut adalah sekolah eks-Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan sekolah dengan akreditasi A. Kemudian, basisnya juga tidak lagi kabupaten/kota melainkan provinsi, sehingga bisa jadi dalam satu provinsi ada kabupaten/kota yang tidak menerapakan kurikulum tersebut.[as]

#Antara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar