Kamis, 16 Mei 2013

Abu Roban, Jaringan Teroris Baru






Aktivis Afganistan dan Moro, Ali Fauzi, 43 tahun, mengatakan terduga teroris yang tewas ditembak Detasemen Khusus 88 Antiteror di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Abu Roban, adalah Jejaring baru teroris. Ia menduga Abu Roban memiliki hubungan dekat dengan Abu Umar alias Abdullah Umar atau Zulfikar, yang kini menjalani hukuman kasus terorisme. “Abu Roban itu pemain baru,” katanya pada Rabu, 15 Mei 2013.

Menurut Ali Fauzi, jika menyebut siapa Abu Roban, bisa jadi ini berkaitan dengan Farhan Mujahid, terduga teroris yang tewas ditembak di Solo. Sedangkan Farhan dikenal sebagai anak tiri Abdullah Umar. Dalam catatan, kelompok Abdullah Umar ini diduga pernah melakukan upaya pembunuhan terhadap almarhum Mathori Abdul Jalil—Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tahun 2000-an.

Selain itu, ada nama lain, yaitu Ahmad Maulana, terduga teroris yang tewas ditembak di Jalan Tol Cikampek. Kemungkinan Maulana memiliki hubungan dengan Abu Roban. Akan tetapi, kelompok ini menjadi tertutup setelah Maulana tewas. Kemungkinan, kata Ali Fauzi, bahwa Abu Roban ini juga ada kaitannya dengan tiga terduga teroris yang ditembak mati di Leupeng, Aceh Besar, 25 Maret 2012.

Adik terpidana mati bom Bali Amrozi dan Ali Ghufron ini mengatakan, dirinya tidak pernah bersentuhan dan kenal langsung dengan Abu Roban. Namun, Ali Fauzi mengatakan lebih mengenal para senior mereka, seperti Ahmad Maulana. Tepatnya, ketika masih sama-sama menjadi aktivis di Poso dan juga di Ambon.

Bisa jadi bahwa kelompok Abu Roban ini termasuk generasi baru yang ada di Tanah Air. Hanya saja, darimana dan siapa yang bersangkutan berlatih, Ali Fauzi menyatakan tidak kenal karena kelompok seperti Abu Roban ini punya sayap yang berlapis-lapis dan mewakili sesuai generasinya.

Ali Fauzi mencontohkan, selama dirinya aktif di Afganistan, Mindanau, Poso, dan Ambon, dia sudah melatih banyak aktivis. Ketika itu dirinya bersama dengan sejumlah orang, di antaranya Umar Patek dan segalanya. Dan selama latihan militer ini, sudah banyak menghasilkan sejumlah aktivis yang pandai merakit bom, dan sejenisnya. “Mungkin, di antaranya ini, ada yang ditularkan ke Abu Roban,” ujarnya.

Dia mengatakan, perampokan sejumlah toko emas, bank, pegadaian, bisa saja dilakukan oleh kelompok ini. Sebab, dalam perspektif pandangan mereka (teroris),pemerintahan sekarang ini dianggap kafir. Sehingga, yang boleh dirampok itu, tidak hanya milik bank swasta, tetapi juga bank milik pemerintah. Sehingga, bisa dibahasakan, bahwa halal merampok karena milik pemerintah yang dianggap kafir. "Meski masih ada pro dan kontra," ujarnya. [Mh]

#Tempo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar