Islam yang disebarkan oleh para wali
songo di nusantara sangat menghargai budaya lokal. Karena itu,
Islamisasi berjalan dengan kondusif dan tidak menimbulkan ketegangan.
Hal itu diungkapkan Menteri PDT HA Helmy Faisal Zaini memberi kesaksian
selama melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah pedalaman.
“Saya menyaksikan bahwa Islam yang
disebarkan para wali sangat menghargai budaya lokal. Islamisasi berjalan
kondusif dan tidak menimbulkan ketegangan. Islam demikian diterima
masyarakat,” kata Helmy dalam acara Maulidurrasul dan Istigatsah di
Yayasan Pondok Pesantren Luhur Al-Husna Surabaya, Sabtu.
Dalam pandangannya, Islamisasi yang
dilakukan para wali tidak membenturkan antara ajaran Islam dengan budaya
lokal yang sudah ada. “Meskipun ada beberapa ritual dan adat istiadat
penduduk setempat yang bertentangan dengan ajaran Islam, namun para wali
tidak mempertentangkan hal tersebut,” imbuhnya.
Para wali, kata Helmy, melakukan
akulturasi budaya sehingga antara budaya lokal dengan tradisi Islam
disinergikan, sehingga sangat berlasan kalau islamisasi di Indonesia
berjalan dengan damai dan penuh keakraban. “Saya telah melakukan banyak
kunjungan ke daerah pedalaman, dan ketika di situ ada penduduk muslim,
suasananya sangat kondusif,” kata dia.
Karena itu ia sangat berharap bahwa
warisan Islam Nusantara dapat dipertahankan di negara ini. Menurut dia,
para ulama telah memberikan contoh bagaimana menyebarkan agama secara
benar seperti harapan baginda Nabi.
“Islamisasi yang ada tanpa pertumpahan
darah, perselisihan apalagi pertentangan dengan masyarakat setempat.
Bahkan mampu Islam juga mempertahankan tradisi yang ada. Inilah nilai
lebih yang diwariskan para ulama terdahulu,” pungkasnya.[az]
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar