Senin, 01 Juli 2013

Islam Indonesia Tetap Pertahankan Budaya Lokal


 

Islam yang disebarkan oleh para wali songo di nusantara sangat menghargai budaya lokal. Karena itu, Islamisasi berjalan dengan kondusif dan tidak menimbulkan ketegangan. Hal itu diungkapkan Menteri PDT HA Helmy Faisal Zaini memberi kesaksian selama melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah pedalaman.
“Saya menyaksikan bahwa Islam yang disebarkan para wali sangat menghargai budaya lokal. Islamisasi berjalan kondusif dan tidak menimbulkan ketegangan. Islam demikian diterima masyarakat,” kata Helmy dalam acara Maulidurrasul dan Istigatsah di Yayasan Pondok Pesantren Luhur Al-Husna Surabaya, Sabtu.

Dalam pandangannya, Islamisasi yang dilakukan para wali tidak membenturkan antara ajaran Islam dengan budaya lokal yang sudah ada. “Meskipun ada beberapa ritual dan adat istiadat penduduk setempat yang bertentangan dengan ajaran Islam, namun para wali tidak mempertentangkan hal tersebut,” imbuhnya.

Para wali, kata Helmy, melakukan akulturasi budaya sehingga antara budaya lokal dengan tradisi Islam disinergikan, sehingga sangat berlasan kalau islamisasi di Indonesia berjalan dengan damai dan penuh keakraban. “Saya telah melakukan banyak kunjungan ke daerah pedalaman, dan ketika di situ ada penduduk muslim, suasananya sangat kondusif,” kata dia.

Karena itu ia sangat berharap bahwa warisan Islam Nusantara dapat dipertahankan di negara ini. Menurut dia, para ulama telah memberikan contoh bagaimana menyebarkan agama secara benar seperti harapan baginda Nabi.

“Islamisasi yang ada tanpa pertumpahan darah, perselisihan apalagi pertentangan dengan masyarakat setempat. Bahkan mampu Islam juga mempertahankan tradisi yang ada. Inilah nilai lebih yang diwariskan para ulama terdahulu,” pungkasnya.[az]

Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar