Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI)
Adjie Alfaraby mengatakan, pertarungan calon presiden dan calon wakil
presiden dalam Pemilu 2014 diperkirakan tidak akan menampilkan satu pun
tokoh dari partai Islam. Partai Islam dan tokohnya hanya menjadi
pelengkap dalam peta koalisi capres.
Menurut Adjie, dari penelitian LSI, tokoh
dari Partai Islam dalam bursa capres kalah jauh dibandingkan partai
nasional. Partai nasional mampu menempatkan empat tokohnya dalam urutan
teratas terkait dukungan suara. Keempatnya adalah Megawati Soekarnoputri
(20,7 persen) dari PDI-Perjuangan, Aburizal Bakrie (20,3 persen) dari
Partai Golkar, Prabowo Subianto (19,2 persen) dari Partai Gerindra, dan
Wiranto (8,2 persen) dari Partai Hanura.
Sedangkan capres dari partai Islam, kata
dia, hanya mendapatkan tempat di peringkat kelima, yakni Hatta Rajasa
(6,4 persen) dari Partai Amanat Nasional. Selain itu, tokoh partai Islam
lainnya bahkan tidak mampu meraih dukungan sampai 5 persen. Mereka
hanya berkutat di perolehan suara sekitar 1 persen seperti Suryadarma
Ali (1,9 persen) dari PPP, Anis Matta (1,1 persen) dari PKS, dan
Muhaimin Iskandar (1,6 persen) dari PKB.
Adjie menuturkan lemahnya dukungan figur
partai Islam bukan hanya terjadi pada posisi capres, tetapi juga
cawapres. “Dari empat kandidat cawapres terkuat, hanya terdapat satu
tokoh partai Islam,” imbuhnya.
Keempat tokoh itu adalah Joko Widodo
(35,2 persen) dari PDI-Perjuangan, Jusuf Kalla (21,2 persen) dari Partai
Golkar, Hatta Rajasa (17,1 persen) dari Partai Amanat Nasional, dan
Mahfud MD (15,1 persen) dari kelompok non-partai. Sementara itu, tokoh
dari Partai Islam lainnya masih di bawah 5 persen dukungan sebagai
cawapres yakni Suryadarma Ali (2,9 persen), Anis Matta (1,9 persen), dan
Muhaimin Iskandar (2,2 persen).
Lebih lanjut, kurangnya pamor tokoh Islam
juga paralel dengan perolehan suara partainya. Temuan survei LSI pada
Maret 2013 menunjukkan, tak ada satu pun partai Islam berada di empat
besar perolehan suara. “Semua partai Islam yang telah dinyatakan lolos
sebagai peserta pemilu oleh KPU yaitu PPP, PKB, PAN, dan PKS hanya
memperoleh dukungan di bawah 5 persen,” ungkapnya.
Adapun survei ini dilakukan pada tanggal 1-8 Maret 2013 dengan menggunakan metode multistage random sampling.
Jumlah responden yang digunakan yakni 1.200 orang yang tersebar di 33
provinsi. Pengumpulan data dilakukan dengan proses wawancara tatap muka
responden menggunakan kuesioner. Survei juga dilengkapi dengan riset
kualitatif seperti focus group discussion, indepth interview, dan analisis media. Sementara itu, margin of error mencapai +/- 2,9 persen.[az]
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar