Kamis, 13 Juni 2013

Tangkal Radikalisme dan Terorisme, Aktivitas Ekstrakulikuler Sekolah perlu Ditingkatkan

Kelompok radikalis dan teroris sedang mengintai kaum muda. Sudah banyak bukti kasus yang memperlihatkan anak-anak usia muda menjadi korban sekaligus menjadi pelaku kekerasan sebagaimana dalam kasus Negara Islam Indonesia dan Terorisme.

Menurut mantan wakil gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf, mencuatnya gerakan radikal dan teroris lebih dikarenakan mulai menipisnya benteng pertahanan dalam diri warga negara Indonesia. Dengan kata lain falsafat dan prinsip keindonesiaan tidak kembali dihayati dan diresapi.

Terkait dengan target sasaran kelompok radikalis dan teroris pada anak-anak muda, Dede Yusuf menyatakan bahwa kegiatan ekstrakulikuler sekolah dapat mengalihkan perhatian anak-anak muda dari ideologi radikalisme dan terorisme.

“Upaya pencegahan yang dilakukan salah satunya dengan menyibukkan para peserta didik dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler baik pramuka dan lain sebagainya. Dengan acara seperti, para pelajar diharapkan lebih paham lagi akan paham yang meresahkan di masyarakat sehingga tidak perlu diikuti” tutur Dede Yusuf.

Di samping peran sekolah, banyak juga kalangan yang menilai agar struktur sosial terkecil seperti keluarga perlu direvitalisasi. Diseminasi ideologi radikalisme dan terorisme yang menghantui kehidupan generasi muda Indonesia hanya akan terbendung jika orang tua turut memperhatikan anak-anak mereka. [Mh]

Sumber= Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar