Sejumlah organisasi masyarakat Islam yang
tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) menyampaikan
sejumlah masukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait
pencegahan aksi terorisme, pemberantasan korupsi, dan penanggulangan
penyalahgunaan narkoba, di Istana Negara, Kamis (!4/3/2013).
“Pertama, untuk masalah narkoba, kami
memohon kepada pemerintah agar mengeksekusi gembong narkoba dengan
hukuman mati yang sudah diputuskan oleh pengadilan, dan tidak ada
peninjauan kembali atau pertimbangan kembali yang akhirnya bisa
mengurangi atau membebaskan gembong narkoba,” ujar perwakilan LPOI yang
juga Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj di Istana.
Said meminta agar Badan Narkotika
Nasional (BNN) segera mengumumkan pengedar barang haram setiap kali
menangkap, bukan hanya pemakainya. LPOI menyatakan siap bekerja sama
dengan BNN tentang pemberantasan narkoba di Indonesia.
Kedua, lanjut Said, kepada kepolisian dan
penegak hukum terutama KPK, LPOI meminta agar tidak tebang pilih atau
takut dari intimidasi dan ancaman dari mana pun.
“Kami meminta kepada para hakim dari
pengadilan khusus tindak pidana korupsi agar segera menindak dan
memberikan hukuman bagi mereka yang korupsi berat. Selain itu juga
meminta kepada Parpol dan DPR segera memecat para anggotanya yang
terlibat korupsi dan merevisi UU Korupsi. Juga meminta hakim di
pengadilan tipikor agar dapat memiskinkan para koruptor,” harapnya.
Kemudian mengenai terorisme, LPOI
mendukung pemerintah untuk membasmi terorisme di Indonesia. LPOI akan
segera melakukan kerja sama dengan BNPT untuk mencegah terorisme di
Indonesia.
“Meminta kepada Kemenag dan Kemendagri
dan Kemenlu untuk meninjau kembali MoU dengan yayasan-yayasan dari luar
negeri. LPOI siap memberikan masukan tentang yayasan-yayasan tersebut,”
paparnya.
LPOI menegaskan bahwa pihaknya tidak
terpengaruh sedikit pun dengan gonjang ganjing politik. Gonjang ganjing
yang terjadi itu urusan politik.
“Artinya, di belakang bapak presiden
sampai 2014. Ormas tidak akan ikut campur masalah politik tapi yang
penting politik kebangsaan, politik persatuan politik NKRI itu yang kita
dukung. Urusan kekuasaan itu urusan parpol yang jelas kami selalu terus
berada di atas konstitusi,” ungkapnya.
Ke-13 ormas tergabung dalam LPOI
(Lembaga Persahabatan Ormas Islam) itu yaitu Nahdlatul Ulama (NU),
Persis, Al-Irsyad al-Islamiyah, al-Ittihadiyah, Matlaul Anwar,
Ar-Rabithah al-Alawiyah, al-Washliyah, Az-Zikra, Syarikat Islam
Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), IKADI, Perti, dan
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII). (fs)
Sumber= Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar