Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri
Komjen Sutarman mengakui ada perubahan dalam komunikasi
kelompok-kelompok teroris di Indonesia. Para terduga teroris itu kini
tidak lagi menggunakan alat komunikasi modern.
“Kalau ada apa-apa, mereka kirim kurir.
Berkoordinasi dilakukan dengan bertemu di satu tempat, tidak lagi lewat
internet,” kata Sutarman di lokasi penggerebakan terduga teroris di
Bekasi, Jumat 15 Maret 2013.
Selain itu, imbuhnya, kelompok teroris
juga kini tidak hanya bergerak dengan menyerang personel keamanan dan
tempat-tempat umum. “Mereka juga melakukan langkah sosial politik,”
tegasnya.
Meski tak menjelaskan apa yang dimaksud
dengan langkah sosial politik itu, Sutarman lalu mengaitkan dengan
wacana pembubaran Datasemen Khusus 88. Isu pembubaran ini muncul setelah
beberapa organisasi Islam mengirimkan video berisi penyiksaan terhadap
terduga teroris.
“Wacana pembubaran Densus 88 itu keliru. Kami sudah coba jelaskan,” kata dia.
Menurut Sutarman, jaringan terorisme telah menyalahgunakan agama untuk kepentingan mereka sendiri. (sf)
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar