Saat perang Vietnam berkecamuk, Provinsi
Quang Ngai di Vietnam Selatan dicurigai menjadi tempat perlindungan
kelompok gerilyawan Angkatan Bersenjata Pembebasan Rakyat dan kelompok
lainnya dari Front Nasional untuk Pembebasan Vietnam (FNPV), yang juga
disebut sebagai “Viet Cong” oleh pasukan-pasukan Amerika Serikat (AS)
dan simpatisan mereka.
Pada Januari 1968, Batalyon ke-48 dari
FNPV melakukan serangkaian serangan di Quang Ngai. Intelijen militer AS
menyimpulkan bahwa Batalyon ke-48, setelah mengundurkan diri, berlindung
di desa Son My. Sejumlah kampung tertentu di desa itu –yang dinamai
sebagai My Lai 1, 2, 3 dan 4— dicurigai melindungi anggota Batalyon
tersebut. Pasukan AS merancang serangan besar-besaran terhadap kampung
itu.
Namun saat hari penyerbuan, 16 Maret
1968, pasukan AS tidak menemukan pasukan “Viet Cong” di kampung itu.
Namun karena ada instruksi untuk menghancurkan kampung tersebut, pasukan
yang dipimpin oleh Letnan William Calley membunuh ratusan warga sipil.
Sebagian disiksa atau diperkosa. Tidak ada informasi pasti berapa jumlah
korban tewas dalam pembantaian. Sebuah tugu peringatan di kampung May
Lai mencantumkan 504 nama.
Kebanyakan dari para perwira yang
terlibat dalam pembantaian ini tidak mendaftar lagi di angkatan
bersenjata. Dari ke-26 orang yang awalnya dikenai dakwaan, hanya Letnan
William Calley yang dinyatakan terbukti bersalah dan sempat menjalani
hukuman penjara meski lantas dibebaskan.
Sumber: Lazuardi Birru
Astaghfirullah...
BalasHapusbegitu kejamnya amerika itu..
tidakkah mereka takut akan azab dari YANG MAHA MENGUASAI?? :(