Dalam dialog dengan mahasiswa dan pelajar
di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bina Bangsa, Serang, Sabtu,
(16/3) mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso mengatakan
hingga saat ini bangsa Indonesia senang konflik horisontal maupun
konflik partikel.
“Konflik ini sejak dulu sudah menjadikan
karakter,” kata Djoko Santoso. Ia mengatakan, selama ini konflik yang
terjadi antarsuku antargolongan maupun pendukung dinasti politik yang
kalah dalam pemilihan kepala daerah.
Bahkan, konflik juga terjadi TNI
menyerang polisi, polisi menembak TNI. “Kita bangsa senang konflik dan
jangan dibiarkan karena dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI),” ujar Djoko.
Menurutnya, konflik yang terjadi saat ini
akibat demokrasi yang belum siap karena belum meratanya tingkat
kesejahteraan masyarakat dan pendidikan. Seharusnya, kata dia, demokrasi
itu harus dibarengi dengan kesejahteraan juga pendidikan masyarakat
yang baik.
“Kita harus bekerja keras untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan agar bangsa ini menjadi kuat,” katanya.
Djoko juga mengatakan para pelajar dan
mahasiswa harus menjadikan generasi bangsa yang kuat dengan menimba ilmu
pengetahuan yang dimanfaatkan oleh bangsa dan negara. Sebab
keberhasilan pembangunan bangsa ini tergantung generasi penerus. Apabila
bangsa ini maju tentu generasi mau belajar dan kerja keras, namun
sebaliknya jika bangsa ini lumpuh karena generasinya pemalas
“Saya kira 20 tahun kedepan bangsa ini ditentukan oleh anak-anak pelajar dan mahasiswa,” katanya. [Mh]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar