Jumat, 12 Juli 2013

Perbedaan Internal Umat Bagian dari Energi Progresivitas


 

Kurun waktu yang saat ini didiami dikategorikan banyak pakar sebagai era postmodern. Sebuah tahapan peradaban manusia di mana perbedaan semakin menampakkan diri dan bahkan semakin dirayakan. Di segala lini kehidupan sudah mulai mengemuka liyan-liyan tersebut. Pun tak ketinggalan di ranah agama, ranah Islam.

Menurut Profesor Mitsuo Nakamura umat Islam harus siap dengan kondisi postmodern seperti saat ini. Lelaki Jepang kelahiran Manchuria tersebut menambahkan bahwa perbedaan internal umat Islam jika disiasati dengan baik justru akan menjadi energi progresivitas bagi muslim Indonesia.

“Justru jika ini bisa disalurkan dalam tataran wacana, saya melihat alih-alih menjadi masalah malah ini akan menjadi sebuah energi baru dalam pembentukan Islam jenis baru di Indonesia” tutur  Nakamura.
“Artinya selama ide-ide disampaikan secara konstruktif, tidak dengan cara main pukul-pukulan, ini sangat berguna buat menentukan strategi umat Islam untuk masa depan dan tentunya untuk pendewasaan politik umat Islam juga” tambahnya.

Penyikapan ide-ide yang berbeda secara tidak elegan seperti yang tampak dari aksi-aksi kelompok muslim radikal dan teroris merupakan kegagapan dalam menghadapi perbedaan. Menurut Nakamura seharusnya segala perbedaan ide dan pemahaman jangan ditanggapi dengan kekerasan. [Mh]

Sumber: RukuIslam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar