Sabtu, 13 Juli 2013

Perempuan Dinilai Berperan Strategis Perangi Korupsi

 
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan, kaum perempuan berperan strategis dalam memerangi korupsi sebagai salah satu kejahatan yang tergolong serius.

“Fakta empiris mengungkapkan bahwa korupsi dapat dilakukan oleh siapapun, baik perempuan maupun laki-laki, terutama mereka yang memiliki kekuasaan,” kata dia usai Konferensi Regional Asia Tenggara di Jakarta, Senin, yang bertema “Women Fight Corruption”.

Namun, kata Linda, peran perempuan kurang diperhitungkan dalam hal penanganan korupsi. “Kalaupun perempuan mengetahui ada ketidakadilan akibat korupsi, perempuan tidak bisa bicara sekeras laki-laki ketika melawan korupsi, sehingga sering kali pembahasan korupsi sangatlah kental dengan dunia laki-laki,” imbuhnya.

Padahal, lanjut dia, korupsi merupakan kejahatan serius yang telah menyebar luas dan sistematis. Bahkan, ia menilai, korupsi adalah masalah mendasar dalam pemerintahan saat ini dan selalu disandingkan dengan kekuasaan. Karena itu, Linda mengajak kaum perempuan untuk tampil di depan guna melakukan tindakan nyata pencegahan korupsi.

Melalui konferensi regional yang menjadi bagian dari Peringatan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret tersebut, menurut Linda, diharapkan adanya peningkatan kesadaran dan penguatan antarpemangku kepentingan tentang isu-isu dan gerakan perempuan dalam melawan korupsi.

“Saya sangat berharap melalui konferensi regional ini dapat terbangun diskusi yang konstruktif di antara partisipan dalam melihat korupsi dengan dimensi gender dan semakin mendorong kelompok-kelompok perempuan, baik di tingkat internasional, nasional dan lokal untuk secara bersama-sama melawan korupsi,” pungkasnya.[az]

Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar