Pihak kepolisian belum menemukan adanya
keterkaitan kelompok teroris dengan jaringan transaksi narkoba dengan
tujuan mendanai aksi teror.
“Sampai saat ini belum. Upaya pendanaan
hingga saat ini kita ketahui dari aksi curas (pencurian dengan
kekerasan) dan perampokan. Kalau untuk transaksi narkoba masih perlu
info lanjutan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas
Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Selasa (19/3/2013).
Boy mengatakan, saat ini pihaknya baru
menemukan keterangan yang menyebutkan kelompok teroris ini terlibat
dalam perampokan, di antaranya CIMB Niaga tahun 2010 di Medan. “Kalau
sebelum tahun 2010 kita belum punya catatan,” ungkapnya.
Sebelumnya, polisi menegaskan kelompok
terduga teroris yang berhasil dibekuk tim Detasemen Khusus (Densus) 88
Antiteror beberapa waktu lalu, bukanlah orang baru. Dari hasil
profiling, ada yang pernah ikut pelatihan di Aceh, perampokan Medan dan
ada juga yang terkait kelompok Badri cs. Badri juga pernah melakukan
pelatihan di Poso.
Menurut Boy, dari hasil pemeriksaan
terhadap anggota terduga teroris yang berhasil dibekuk, diketahui masih
adanya interaksi dengan kelompok lain seperti dari Depok. (sf)
Sumber: islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar