Kawanan perampok toko emas Tambora yang
ditangkap tim gabungan Polda Metro Jaya dan Detasemen Khusus 88
Antiteror Polri pada Jumat (15/3/2013) diduga kuat merupakan jaringan
teroris dari kelompok Abu Umar.
Jaringan tersebut sebelumnya pernah
merancang percobaan pembunuhan terhadap politikus Matori Abdul Djalil
(Alm), rencana pengeboman beberapa kedutaan, dan sejumlah ledakan di
Jabodetabek.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda
Metro Jaya Komisaris Besar Toni Hermanto, mengatakan, itu diketahui
setelah melihat hasil olah tempat kejadian perkara. “Dan ternyata mereka
adalah kelompok dari Abu Umar,” kata Toni, Senin, (18/3/2013).
Ia mengatakan, komplotan perampok yang
diduga teroris itu berencana meledakkan Markas TNI dan Polri di Kwitang,
Jakarta. Menurut Toni, sebelumnya polisi tidak mengetahui bahwa
perampok yang akan ditangkap itu adalah komplotan teroris. Tidak heran
jika standar operasi dan perlengkapan saat penangkapan hanya menggunakan
standar perampok bersenjata api.
Berdasarkan keterangan tersangka, uang
hasil rampokan itu rencananya dikumpulkan untuk membekali amunisi
serangan bom terhadap target-target mereka. “Keterangan mereka hasil
perampokan itu akan digunakan untuk melakukan bom pada target-target
operasi mereka,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol (Purn) Ansyaad Mbai
menyatakan, satu dari kawanan perampok tersebut diduga terkait jaringan
teroris kelompok Abu Umar.
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar