Generasi Islam di Nusa Tenggara Timur (NTT) dinilai lemah dalam dialog, diskusi maupun seminar-seminar tentang agama. Pasalnya, generasi muda Islam lebih konsentrasi pada kegiatan-kegiatan di luar agama. Mereka jarang melakukan diskusi-diskusi tentang agama.
Penilaian tersebut diungkapkan Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTT, Abdulkadir Makarim. “Saya harap ke depan kita lebih meningkatkan kegiatan dialog agama agar lebih mempertajam nilai-nilai keislaman bagi generasi muda,” ungkapnya.
Menurut Makarim, sejauh ini keterlibatan generas muda Islam NTT dalam kegiatan diskusi mengenai keagamaan jarang dilakukan. Maka ini berdampak pada pemahaman tentang dan peradaban Islam secara benar. “Kita jangan memahami Islam sepotong-sepotong, sehingga pikiran juga sepotong tentang agama,” imbuhnya.
Selain itu, banyak generasi muda yang masih kurang tertarik untuk datang dan tidak betah mengikuti kegiatan sampai selesai. Maka ini akan berdampak pada kemajuan secara pribadi dalam memahami situasi dan kondisi kemajuan Islam. “Kita jangan beralasan kalau kegiatan diskusi agama selalu dikatakan sibuk, dan lebih penting kegiatan yang tidak bermanfaat,” kata dia.
Ia berharap, kedepannya generasi muda Islam lebih giat untuk mendiskusikan persoalan-persaolan agama, baik melalui diskusi maupun melalui seminar-seminar untuk meningkat kualitas generasi muda.[az]
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar