Dalam Musyawarah Kerja Nasional
(Mukernas) Ulama Alquran di Serang, Banten yang berlangsung 21-23 Mei
2013, Direktur Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta, Muhammad Quraish
Shihab berpesan agar peserta benar-benar memahami teks Aquran dan
realitas yang berkembang. “Teks itu perlu. Sebab, Alquran adalah sumber
dari Allah. Teks Allah yang susun untuk kepentingan umat manusia
sepanjang masa,” kata Quraish Shihab, Rabu (22/5).
“Dan karena Alquran dari Allah, bukan hasil budi daya manusia maka Alquran bukan budaya,” imbuhnya.
Menurut Quraish, teks mengandung berbagai
makna. Karena itu, kata dia, kita dapat memilih salah satu makna-makna
itu sesuai dengan perkembangan masyarakat dan budaya yang berkembang.
Dengan demikian pemahaman kita bisa berbeda dengan masyarakat lalu atau
sebelumnya. “Saya kira, memahami teks Alquran harus sambil memahami
realitas. Realitas saja tak memuaskan. Teks saja tanpa realitas juga tak
memuaskan,” ungkapnya.
Pada Mukernas tersebut, pakar tafsir
Indonesia ini juga membedah Tafsir Tematik yang disodorkan panitia
pelaksana. Ada beberapa judul, di antaranya: “Jihad: Makna dan
Implementasinya”, “Alquran dan Isu-Isu Kontemporer”, “Moderasi Islam”,
serta “Kenabian (Nubuwah) dalam Alquran”. Termasuk pula Tafsir Ilmi
bertajuk “Kisah Nabi Pra Ibrahim dalam Al-quran”, “Hewan dalam
Perspektif Alquran dan Sains”, “Seksualitas dalam Perspektif Alquran dan
Sains”, serta “Manfaat Benda-Benda Langit dalam Perspektif Alquran dan
Sains”. [az]
Sumber: Lazuardi Birru
setuju nh, mampir ggipradiskaabadi.blogspot.com
BalasHapus