Selasa, 12 November 2013

Kemenag Kembangkan Program Ponpes Vokasional


Kementerian Agama saat ini sedang fokus mengembangkan program pondok pesantren vokasional (fokus pengembangan keterampilan dan kewirausahaan). Hal tersebut diungkapkan Direktur Pondok Pesantren Kemenag, Ache Saefudin. “Program pondok pesantren vokasional ini sudah menjadi program Kemenag,” kata dia.

Pondok Pesantren yang masuk dalam program vokasional itu, selain memberi keterampilan para santri dengan kewirausahaan, santri memiliki tanggung jawab sosial. “Kita berikan bantuan pesantren yang memiliki kemampuan kewirausahaan sesuai dengan potensi geografis Pesantren,” kata Ache di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 7, di Cijeruk, Bogor, seperti dilansir laman Kementerian Agama.

Menurut Ache, Pondok Pesantren Assiddiqiyah 7 yang diasuh oleh KH. Noer Muhammad Iskandar ini memiliki keistimewaan program vokasional, yakni di bidang peternakan, pertanian dan budidaya ikan air tawar. Setidaknya ada puluhan hewan ternak dari sapi dan kambing, sawah dan beberapa kolam ikan air tawar yang dipelihara di pesantren ini untuk dikelola oleh santri. “Para santri kemudian dididik untuk memiliki keterampilan kewirausahaan dan memberikan manfaat kepada santri dan warga sekitar,” kata dia.

Pesantren Assiddiqiyah 7 ini sangat cocok untuk pengembangan peternakan, pertanian dan perikanan. Karena letak geografis pondok ini yang berada di kaki gunung salak dengan iklim yang dingin.

Selain Pesantren Assiddiqiyah 7, lanjut dia, ada puluhan pondok vokasional lain yang telah dikembangkan di seluruh Indonesia. Baru-baru ini, telah dikembangkan pesantren khusus program pengembangan air daur ulang di daerah Kubu Raya, Kalimantan Barat. Di daerah sana memang mengalami kesulitan air bersih karena menggunakan air payau dari gambut.
Kemudian, jelas dia, ada Pondok Pesantren Tremas di Pacitan, yang menjalankan program pesantren vokasional khusus otomotif bekerja sama dengan Honda. Ada juga Pondok Pesantren Assalam di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang fokus menjalankan program bidang perkebunan karet dan sawit. Pesantren Assalam di Palangkaraya ini mempunyai kebun kelapa sawit seluas enam hektar dan perkebunan karet seluas dua hektar, yang dikelola langsung oleh santri.
Ada juga Pesantren Sidogiri, di Jawa Timur, yang telah mengembangkan secara baik pengelolaan bidang ekonomi di unit usaha koperasinya. Dan yang saat ini sedang diluncurkan, progam Pondok Pesantren Broadcast di Cirebon. Dan Pondok Pesantren Animasi di Jakarta.
Dalam sambutannya, Menag mengatakan, Kemenag perhatian ke ponpes yang mempunyai program khusus seperti vokasional ini. Pesantren seperti Assiddiqiyah 7 ini merupakan contoh sukses program pesantren vokasional. “Program pesantren vokasional akan terus diperluas ke beberapa pesantren lain. Karena program vokasional ini, selain mendidik santri menjadi lebih terampil, juga memberi manfaat bagi warga sekitar,” pungkasnya.[az]

Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar