Kementerian Agama saat ini sedang fokus
mengembangkan program pondok pesantren vokasional (fokus pengembangan
keterampilan dan kewirausahaan). Hal tersebut diungkapkan Direktur
Pondok Pesantren Kemenag, Ache Saefudin. “Program pondok pesantren
vokasional ini sudah menjadi program Kemenag,” kata dia.
Pondok Pesantren yang masuk dalam program
vokasional itu, selain memberi keterampilan para santri dengan
kewirausahaan, santri memiliki tanggung jawab sosial. “Kita berikan
bantuan pesantren yang memiliki kemampuan kewirausahaan sesuai dengan
potensi geografis Pesantren,” kata Ache di Pondok Pesantren
Asshiddiqiyah 7, di Cijeruk, Bogor, seperti dilansir laman Kementerian
Agama.
Menurut Ache, Pondok Pesantren
Assiddiqiyah 7 yang diasuh oleh KH. Noer Muhammad Iskandar ini memiliki
keistimewaan program vokasional, yakni di bidang peternakan, pertanian
dan budidaya ikan air tawar. Setidaknya ada puluhan hewan ternak dari
sapi dan kambing, sawah dan beberapa kolam ikan air tawar yang
dipelihara di pesantren ini untuk dikelola oleh santri. “Para santri
kemudian dididik untuk memiliki keterampilan kewirausahaan dan
memberikan manfaat kepada santri dan warga sekitar,” kata dia.
Pesantren Assiddiqiyah 7 ini sangat cocok
untuk pengembangan peternakan, pertanian dan perikanan. Karena letak
geografis pondok ini yang berada di kaki gunung salak dengan iklim yang
dingin.
Selain Pesantren Assiddiqiyah 7, lanjut
dia, ada puluhan pondok vokasional lain yang telah dikembangkan di
seluruh Indonesia. Baru-baru ini, telah dikembangkan pesantren khusus
program pengembangan air daur ulang di daerah Kubu Raya, Kalimantan
Barat. Di daerah sana memang mengalami kesulitan air bersih karena
menggunakan air payau dari gambut.
Kemudian, jelas dia, ada Pondok Pesantren
Tremas di Pacitan, yang menjalankan program pesantren vokasional khusus
otomotif bekerja sama dengan Honda. Ada juga Pondok Pesantren Assalam
di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang fokus menjalankan program
bidang perkebunan karet dan sawit. Pesantren Assalam di Palangkaraya ini
mempunyai kebun kelapa sawit seluas enam hektar dan perkebunan karet
seluas dua hektar, yang dikelola langsung oleh santri.
Ada juga Pesantren Sidogiri, di Jawa
Timur, yang telah mengembangkan secara baik pengelolaan bidang ekonomi
di unit usaha koperasinya. Dan yang saat ini sedang diluncurkan, progam
Pondok Pesantren Broadcast di Cirebon. Dan Pondok Pesantren Animasi di Jakarta.
Dalam sambutannya, Menag mengatakan,
Kemenag perhatian ke ponpes yang mempunyai program khusus seperti
vokasional ini. Pesantren seperti Assiddiqiyah 7 ini merupakan contoh
sukses program pesantren vokasional. “Program pesantren vokasional akan
terus diperluas ke beberapa pesantren lain. Karena program vokasional
ini, selain mendidik santri menjadi lebih terampil, juga memberi manfaat
bagi warga sekitar,” pungkasnya.[az]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar