Peran ulama sangat menentukan kemajuan
suatu bangsa. Jika seorang kiai bisa aktif berperan dan dimanfaatkan
secara maksimal, maka akan terjadi suatu bangsa yang makmur dalam segala
hal.
“Dengan kemampuan yang dimiliki, seorang
kiai bisa memberi masukan, kritik yang positif demi kemajuan suatu
bangsa,” kata Moh Asyiq saat sambutan pada acara selamatan dan do’a
bersama yang diselenggarakan Pemkab Demak dan Forum Komunikasi Ulama
Umaro (FKUU) Kabupaten Demak dalam rangka memperingati hari jadi
Kabupaten Demak ke 510.
Pemkab Demak menyelenggarakan selamatan
dan do’a bersama para ulama, kiai, tokoh masyarakat, dan Muspida plus
yang tergabung dalam wadah (FKUU) tersebut berlangsung Ahad (17/3)
bertempat di pendopo kabupaten jalan K.Singkil no.7 Bintoro Demak.
Lebih lanjut, ketua MUI tersebut meyakini
segala kebijakan Pemkab Demak masih perlu adanya pembenahan terutama
yang kurang berpihak pada masyarakat Demak, dan sebaliknya para kiai
juga harus tahu diri dengan segala bentuk kekurangan dan kelebihan para
kiai. “Sedikit demi sedikit segala kekurangan kita benahi bersama,
jangan bosan kita member masukan Pak Bupati, tapi Pemkab juga tidak
boleh alergi pada masukan para kiai,” imbuhnya.
Senada dengan Kiai Asyiq bupati Demak HM
Dachirin Sa’id mengatakan pemerintahan dengan adanya dukungan dan
masukan dari ulama merupakan nilai positif dalam menentukan arah
kebijakan pemerintahan. “Saya sangat berterima kasih pada panjenengan
para kiai yang sudi kiranya memberikan masukan dan do’a demi kemakmuran
Demak,” ungkapnya.
Lebih lanjut bupati Demak tersebut
mengharapkan bisa berulangnya kembalinya kejayaan Demak seperti pada
era Sultan Fattah dengan kondisi masyarakat dan negara yang damai
sejahtera. “Saya berharap dengan kebersamaan ulama dan umaro bisa muncul
kembali kejayaan Demak di era Sultan Fattah menjadikan Demak baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” pungkasnya.[az]
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar