Selasa, 03 September 2013

Endriartono Sutarto: Negara Harus Dengarkan Hukum, Jangan Didikte Siapapun



Baik secara implisit maupun eksplisit setiap warga negara negeri ini tampaknya telah menginsafi bahwa demokrasi adalah keniscayaan. Namun tampaknya dalam proses berdemokrasi, Indonesia belum menemukan bentuk demokrasi yang baik. gesekan dan benturan yang berimplikasi kekerasan dan konflik masih sering terjadi di sana-sini. Dan parahnya, seakan negara tidak hadir untuk menanggulangi problematika tersebut.

Menurut mantan panglima TNI, Endriartono Sutarto, demokrasi yang diterapkan saat ini minim dari intervensi hukum. Kondisi ini akhirnya membuka peluang beberapa kelompok yang merasa paling benar dan memiliki kekuatan untuk mengintimidasi dan menindas kelompok lain.

“Demokrasi yang kita kembangkan sekarang ini demokrasi tanpa penegakan hukum yang ketat. Kebebasan menjadi kebablasan, bukan lagi demokrasi. Hal ini kemudian merangsang siapa yang punya kekuatan untuk menegakkan hukum sendiri. Hukum menurut kebenaran diri atau kelompok yang berkuasa” tutur Endriartono Sutarto.

Endriartono Sutarto menyatakan bahwa negara jangan sampai tunduk dan didikte oleh kekuatan lain di laur negara. “Negara tidak boleh didikte siapapun. Jangankan oleh kelompok atau warga negara sendiri, orang dari negara lain pun tidak boleh, walaupun itu negara sekaliber Amerika sekali pun” tambahnya. [Mh]

Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar